Ekonomi Kaltara Tumbuh Realistis 5,01 Persen

- Kamis, 7 Mei 2020 | 22:35 WIB
Infografis
Infografis

TANJUNG SELOR - Ekonomi Provinsi Kaltara triwulan I 2020 tumbuh realistis sebesar 5,01 persen (YoY). Dibanding dengan triwulan I tahun sebelumnya, memang mengalami perlambatan.  

Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali Industri Pengolahan dan Jasa Perusahaan yang mengalami kontraksi pertumbuhannya. Pertumbuhan terbesar dicapai oleh Konstruksi sebesar 9,86 persen; diikuti Komunikasi dan Informasi sebesar 9,43 persen; Pertanian Kehutanan dan Perikanan sebesar 9,35 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,85 persen.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, sumbangsih setiap sektor lapangan usaha terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara cukup dinamis. Catatan peristiwa ekonomi sepanjang triwulan I 2020 dari sisi sektor pertanian misalnya, memasuki siklus masa panen, produksi padi, sayur-sayuran, buah dan kelapa sawit tercatat meningkat.

Namun peningkatan itu tidak diikuti oleh hasil peternakan dan perikanan. Harga produk perikanan seperti rumput laut, udang dan beberapa jenis ikan juga mengalami penurunan. “Sementara di sektor pertambangan dan penggalian, pertambangan migas misalnya mengalami penurunan atau kontraksi akibat turunnya realisasi pengeboran dan permintaan. Produksi emas dan batu bara masih mengalami peningkatan,” kata Gubernur.

Peningkatan produksi batu bara, tambahnya, sejalan dengan peningkatan kuota batu bara tahun ini yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya baik di dalam maupun luar negeri. Pada sektor industri manufaktur, industri makan minum dan kayu mengalami penurunan yang cukup besar. Hal ini seiring dengan turunnya produksi udang dan kayu sebagai bahan baku yang mengalami penurunan. Kemudian pasa sektor pengadaan listrik dan gas, volume distribusi listrik PLN dan penyediaan gas tumbuh positif.

“Di sektor konstruksi, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, pengadaan semen mengalami kontraksi. Begitu juga produk material lain sebagai bahan baku konstruksi,” ujarnya.

Merebaknya wabah Covid-19, membuat sektor transportasi dan pergudangan sedikit terpukul. Jumlah penumpang transportasi umum mengalami penurunan. Pandemi Covid-19 ikut menurunkan mobilisasi masyarakat. “Pada gilirannya, kita tahu bersama bahwa sektor akomodasi dan penyediaan makan minum, tingkat hunian kamar hotel menurun cukup tajam,” sebutnya.

Peningkatan trafik data terlebih selama diberlakukannya pembelajaran secara online dan Work From Home, terlihat sangat signifikan sehingga menyebabkan sektor informasi dan komunikasi tumbuh pesat. “Administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib, terkait realisasi APBN dan APBD, menunjukkan penurunan jika dibandingkan triwulan IV tahun 2019. Namun, jika dibandingkan triwulan I 2019, indikasinya menunjukkan arah yang positif,” ujarnya.

Seiring dengan pandemi Covid-19, sektor kesehatan dan kegiatan sosial, penggunaan jasa kesehatan meningkat. “Dari catatan-catatan itu, khusus di awal tahun 2020 ini, kita sama-sama memahami bahwa kondisi perekonomian sedikit terpengaruh pandemi Covid-19. Tidak hanya terjadi secara global dan nasional, tapi di Kaltara juga mengalami hal yang sama,” ujarnya.

“Dilihat dari tren kasus di Kaltara sejak diumumkan temuan kasus positif tanggal 27 Maret lalu sampai saat ini, tentu sedikit banyak menimbulkan dampak terhadap perekonomian kita,” tambahnya.(humas)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

30 Sekolah SD di PPU Jadi Sampel Survei Kemenkes

Selasa, 23 April 2024 | 15:09 WIB
X