TANJUNG SELOR – Kantor Pegadaian Tanjung Selor mengakui adanya lonjakan pinjaman dengan menggadaikan perhiasan maupun kendaraan sejak sebulan terakhir. Gadai emas perhiasan mengalami lonjakan 50 persen.
Adapun pemberian kredit ultra mikro, mengalami penurunan hingga 70 persen. Penurunan ini diakibatkan restrukturisasi akibat dampak pandemi Covid-19. Pemberian pinjaman kepada usaha mikro selama masa pandemi ini lebih teliti dan melalui survei lapangan. Tujuannya agar dana yang diberikan betul-betul diperuntukan untuk membangkitkan usahanya dan tidak berpotensi macet.
“Ini sudah berlangsung kurang lebih sebulan. Kami juga menyadari bahwa Covid-19 membawa dampak ekonomi yang cukup tinggi. Oleh karena itu kami akan beri pelonggaran atau relaksasi kepada para nasabah,” ujar Kepala Unit Unit Bisnis Mikro Pegadaian Tanjung Selor, Ade Nugroho, Senin (11/5).
Relaksasi yang diberikan Pegadaian adalah penundaan lelang, bunga 0 persen, dan penundaan angsuran. “Tujuan dari relaksasi kredit ini, supaya bisa menyelamatkan usaha yang sedang sepi. Relaksasi ini pun akan dibagi ke beberapa model. Tapi kita ambil kesimpulanya, tempo relaksasi ini maksimal selama dua belas bulan, dan diberlakukan kepada produk usaha. Sementara untuk prodak karyawan tidak diberlakukan,” jelasnya.
Seluruh produk usaha dapat mengajukan relaksasi. Caranya, langsung ke Kantor Pegadaian atau melalui laman pegadaian.co.id. “Untuk prodak karyawan tidak diberikan relaksasi sama sekali. Jadi untuk yang karyawan, asumsinya kerja tidak kerja akan tetap digaji, karena yang kita terima ini pegawai tetap. Meski kerja dari rumah,” ujarnya.
Yang dimaksud dengan prodak karyawan yaitu jaminan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Adapun syaratan jaminan relaksasi antara lain, jaminan masih dikuasi oleh nasabah, usaha tetap berjalan meski sedang ditutup akibat Covid-19, dan mengajukan permohonan sendiri ke Pegadaian. “Kalau di antara ketiga itu tidak terpenuhi, seperti usahanya sudah tidak ada sama sekali, kendaraan sudah dipindahtangankan, itu tidak bisa,” ujarnya.
Kebijakan lain diberikan Pegadaian adalah Pegadaian Peduli. Bentuknya, bunga pinjaman Rp 1 juta diturunkan menjadi 0 persen berlaku selama dua bulan. “Ini yang menjadi senjata kami untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama kepada warga yang kelas ekonomi meneggah ke bawah,” ujarnya.
Pinjaman dengan bunga 0 persen akan mulai diberlakukan Mei ini. Pegadaian Tanjung Selor baru menerima instruksi resmi dari dari atasan pada akhir April kemarin. “Untuk tempo sampai kapan di berlakukan, tergantung realisasinya di lapangan. Biasanya akan diperpanjang. Diharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat membantu meringankan perekonomian warga,” ujarnya.
Kabar baik lainnya, gadai kendaraan akan diberlakukan relaksasi selama satu bulan. (*/mts/mua)