TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan terus berupaya mewujudkan program pemasangan sambungan PDAM gratis bagi warganya. Tahun ini, program tersebut akan direalisasikan melalui sokongan pemerintah (pusat).
Kota Tarakan mendapatkan alokasi sekitar 2 ribu sambungan rumah yang dipertuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Proyek ini akan menelan anggaran Rp 6 miliar. Kuota ini didapat setelah diusul Pemkot Tarakan.
“Tahun 2019 sudah jalan, waktu itu dapat 1.400 sambungan kalau tidak salah. Kemudian tahun 2020 ini berarti kalau 2 ribu sambungan, per sambungan rumah itu nilainya Rp 3 juta. Jadi tahun 2020 ini ada 2 ribu sambungan, berarti anggaran sekitar Rp 6 miliar,” ungkap Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan.
Pemkot Tarakan juga mengalokasikan anggaran pemasangan gratis bernama program Sambungan Rumah Gratis Pemkot (RSGP). Program tersebut sudah direalisasikan sebanyak 4 ribu sambungan pad atahun 2019. Pemkot berencana menganggarkan kembali pemasangan program RSGP sebanyak 5 ribu sambungan.
Jika program tersebut terealisasi, Iwan Setiawan optimistis target 10 ribu sambungan rumah yang teraliri air bersih dapat tercapai. “Bahkan melebihi dengan catatan digabungkan antara program pemerintah dan Pemkot. Karena targetnya sesuai janji politik Wali Kota adalah 10 ribu. Kalau terealisasi, bahkan akan lebih dari 10 ribu,” ungkapnya.
Perumda Tirta Alam Tarakan mengklaim telah mengantongi data calon pelanggan bantuan pemerintah sekitar 2 ribu warga ditambah cadangan 100 warga. Rencananya akan mulai direalisasikan Juli nanti.
“Adapun program RSGP dari Pemkot, mengakomodir warga yang tidak masuk dalam program pemerintah. Saat ini daftar antrean sekitar 800an warga. Kami akan mencoba mengakomodir disesuaikan tenaga di lapangan,” ujarnya.
Ia memastikan, program dari Pemkot gratis tanpa dipungut biaya lagi. Dengan catatan, hanya untuk sambungan dengan jarak 20 meter dari pipa induk. Sambungan yang lebih dari 20 meter, warga menyiapkan pipa tambahan secara mandiri. (mrs/mua)
