TANJUNG SELOR – Progres lahan untuk perpanjangan landasan pacu (Runway) di Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor, hingga memasuki pertengahan Tahun 2020 belum ada titik terang.
Dikarenakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara masih terkendala masalah lahan tersebut. Jumlah lahan warga secara keseluruhan mencapai 229 hektare (Ha). Dari jumlah tersebut yang sudah dibebaskan seluas 30 hektare. Artinya, masih ada ratusan hektare lebih lahan yang belum dibebaskan hingga memasuki akhir Mei ini.
Rencana perpanjangan runway juga sudah dibahas, baik di tingkat provinsi maupun pusat. Termasuk mengenai penganggaran untuk perpanjangan runway tersebut. Sesuai masterplan, rencana perpanjangan runway hingga ke Sungai Buaya dan Hutan Kota Bunda Hayati.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Udara dan Perkeretaapian Dishub Kaltara Andi Nasuha, tahun ini sudah mulai proses pengerjaan. Akan tetapi, terkendala lahan yang belum terselesaikan dan penimbunan sungai oleh Dinas PUPR juga belum rampung.
“Saat ini panjang runway masih 1.600 meter. Kami lakukan saat ini hanya mengerjakan lahan yang telah selesai pembebasan. Kita ingin persoalan lahan ini cepat terselesaikan,” jelas Nasuha.
Pasalnya, dengan kondisi lahan sudah dibebaskan maka alokasi anggaran bisa dikucurkan untuk pengerjaan runway tersebut. Masalah lahan yang belum selesai, karena ketidakcocokan harga dan ada warga yang enggan menjual lahannya.
“Kami fokuskan dengan lahan yang sudah bebas. Meskipun untuk lahan yang belum dibebaskan masih berproses,” tuturnya. (*/mts/uno)