TARAKAN - Entah apa yang ada dipikiran pria renta berinisial AS (72). Ia nekat memperkosa cucu tirinya, sebut saja Mawar, yang berusia 17 tahun hingga diketahui telah hamil tiga bulan.
Aksi bejat itu dilakukan AS saat istrinya sedang keluar rumah. Melihat cucunya tidur terlentang, sang kakek lantas menghampiri. Ia lantas memegang korban dan menindihnya.
Kapolres Tarakan AKBP Filoll Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim AKP Guntar Arif Setiyoko, mengatakan, saat menindih korban, pelaku mengancam cucunya tak berteriak. Korban yang lemas ditindih, menjadi peluang sang kakek melakukan aksi bejatnya. Terungkap, sang AS, diketahui telah memperkosa cucunya itu sebanyak 4 kali sejak bulan Februari 2020.
“Pas istrinya keluar rumah selama 1 jam, kesempatan itulah yang diambil oleh pelaku untuk memperkosa cucu tirinya. Sampai korban akhirnya mengandung anak pelaku yang masih berumur tiga bulan," ujarnya, Jumat (29/5).
Kasus ini mencuat, berawal laporan salah satu anggota keluarga ke Polsek Tarakan Timur pada 24 Mei lalu. Berlanjut ke penyidikan, kakek SA kemudian ditetapkan tersangka pada 26 Mei.
AKP Guntar menambahkan, antar pelaku dengan istrinya hanya berstatus sebagai pasangan nikah siri. Sedangkan pelaku, istri, dan korban baru bermukim di Jalan Binalatung, Kelurahan Pantai Amal tahun 2018 lalu.
“Kalau kita bilang cucu tiri juga tidak ada hubungan. Cuma ini cucu kandung dari istri tersangka. Sementara orangtua kandung korban yang sudah berpisah, menyebabkan istri tersangka mengambil korban untuk tinggal bersama di Tarakan,” ujarnya.
Orangtua korban yang tinggal di Nusa Tenggara Timur belum mengetahui kejadian tersebut. Diketahui, pelaku bersama istrinya berprofesi sebagai nelayan rumput laut.
Oleh polisi, AS dijerat Pasal 81 ayat (1) 76D Undang-Undang Nomor 17 tentang Perlindungan Anak. "Jadi spesialisnya kita kenakan,” pungkasnya. (*/sas/mua)
