TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merilis data Sensus Penduduk Online (SPO) per Jumat (29/5). Dari 179.337 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kaltara, baru sekitar 20,33 persen yang telah memperbaharui data kependudukan atau melakukan sensus secara online atau daring.
Sebagaimana diketahui, SPO dibuka BPS sejak 15 Februari sampai 31 Maret. Kemudian diperpanjang kembali hingga 29 Mei kemarin akibat minimnya partisipasi dampak pandemi Covid-19. Dengan demikian, SPO telah resmi ditutup.
Berdasarkan catatan BPS Kaltara, tingkat respon keluarga selama masa pelaksanaan SPO baru sebanyak 23,27 persen dari total populasi. Dan yang berhasil menuntaskan sensus hanya 21,54 persen. Sedangkan penduduk yang respon terhadap SPO hanya sekitar 24,16 persen dengan jumlah terealisasi 22,32 persen. Dibandingkan keluarga yang respon terhadap SPO sebelumnya mencapai 159,05 persen dan terealisasi 147,25 persen.
"Kepada warga yang belum sempat didata melalui SPO tentu kami mengharapkan keterlibatan dan partisipasi untuk sekiranya dapat meluangkan waktu mengisi data diri dan berpartisipasi dalam sensus penduduk secara offline atau wawancara pada bulan September," ujar Eko Marsoro, Jumat (29/5).
Walau SPO telah berakhir, ia menegaskan, selanjutnya petugas BPS akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebenaran dan validasi data penduduk. Semua penduduk diprioritaskan dapat terdata secara online maupun offline.
"Bagi yang belum sempat meng-update datanya akan dilakukan verifikasi oleh petugas sensus pada bulan September sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Wajib hukumnya bagi seluruh penduduk Indonesia mengisi data kependudukan,” sebutnya. (*/mts/mua)