Ayam Ras Defisit 40,32 Ton, Bawang Merah Melonjak di Tana Tidung

- Senin, 1 Juni 2020 | 14:33 WIB
STOK PANGAN: Harga bawang merah melambung tinggi lantaran persediaan yang terbatas.
STOK PANGAN: Harga bawang merah melambung tinggi lantaran persediaan yang terbatas.

TANJUNG SELOR – Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Utara (Kaltara), menyampaikan informasi kesediaan stok pangan berdasarkan data terkini yang diperoleh. Secara garis besar, DPKP menjamin stok pangan aman dan stabil. 

Komoditas telur ayam ras mengalami defisit . Data terakhir yang diinput DPKP, ketersedian telur ayam ras mencapai 86,87 ton per minggu. Sementara kebutuhan akan telur tersebut sebanyak 127,19 ton. Dengan demikian mengalami defisit 40,32 ton. 

“Harga pasaran rata-rata sekitar Rp 28.700 ribu,” kata Wahyuni Nuzband, Kepala DPKP Kaltara, Ahad (31/5) kepada Harian Rakyat Kaltara. 

Komoditas bawang merah dan bawang putih tidak mengalami defisit. Hanya saja, harganya melambung tinggi lantaran persediaan yang terbatas. Seperti yang dialami Kabupaten Tana Tidung, harga bawang merah per kilogram telah mencapai Rp 80 sampai 85 ribu. Kenaikan tersebut justru tidak terjadi di kabupaten/kota lainnya di Kaltara. 

Di kabupaten/kota lainnya tetap normal sekitar Rp 60 ribu per kilogram. DPKP memastikan, kenaikan tersebut tidak berlangsung lama. Sebab mulai hari ini sudah didistribusi bawang putih dari Tanjung Selor ke Tana Tidung. 

“Iya mas, informasinya besok (hari ini, Red) sudah masuk bawang merah dan bawang putih di Tana Tidung. Semoga harganya juga bisa sudah mulai turun,” ujarnya, Ahad (31/5).

Wahyuni Nuzband menambahkan, Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan sudah memfasilitasi bantuan pembiayaan distribusi bawang merah dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Kaltara. 

Insya Allah, nanti malam (kemarin malam, Red) tiba di Tanjung Selor. Sebelumnya telah tiba bawang putih 5 ton, dan bawang merah 15 ton, dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama 5 ton dan tahap kedua pada Jumat (5/6) 10 ton,” sebutnya. 

Proses distribusi komoditas bawang merah dan bawang putih memang lambat, lantaran harus melewati transportasi darat dan laut dari NTB ke Surabaya melalui darat via dan via kapal ferry. Alur distribusi dilanjutkan via laut dari Surabaya ke Samarinda. Kemudian melalui jalur darat dari Samarinda ke Tanjung Selor. 

“Selanjutnya melalui DIPA Satker (Dana Dekon yang ada di DPKP) akan salurkan ke kabupaten dan kota atau berlangsung secara alami. Nanti para pedagang setempat yang mengambil barang di Tanjung Selor,”tulisnya melalui pesan WhatsApp. (*/mts/mua)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X