TARAKAN - Setelah dimanfaatkan sebagai tempat karantina bagi pendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap dua sekolah yang digunakan. Yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 dan SMPN 2 Tarakan.
Kegiatan yang berlangsung Senin (1/6) lalu itu dilakukan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tarakan.
SMPN 2 Tarakan terlebih dulu disterilkan dengan menyemprot seluruh ruangan dan halaman sekolah. Sementara SMPN 1 masih dimanfaatkan sebagai tempat karantina hingga pertengahan Juni.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan seiring akan diumumkannya kelulusan siswa dan bagi rapor pada 5 Juni.
“Di sana (SMPN 2) sudah ditutup karena sekolah ini mulai tanggal 5 (Juni) bagi rapor. Untuk SMPN 1 menggunakan gedung yang di SMKN 1 itu, sehingga semuanya kita masukkan di SMP 1," ujar wali kota.
Kegiatan penyemprotan tidak hanya dilakukan saat itu saja. Sebelumnya wali kota telah menginstruksikan dinas terkait melakukan penyemprotan dua hari sekali. Sehingga wali kota menjamin sekolah sekolah tersebut steril dari ancaman ancaman Covid-19.
“Saya rasa itu sudah aman. Ini juga untuk menghindari kekhawatiran para orang tua murid. Walaupun sebenarnya itu satu kali saja cukup,” tuturnya.
Adapun jadwal masuk sekolah, wali kota masih akan melihat perkembangan Covid-19. Namun wali kota memperkirakan masuk sekolah dilakukan paling terakhir, dari tahapan pelonggaran PSBB. Karena tahun ajaran baru juga diperkirakan pada Juli. (adv/mrs/uno)