TANJUNG SELOR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bulungan mencatat sebanyak 48 SMP dari 66 SMP di Bulungan telah melaporkan tingkat kelulusan. Sementara lebihnya, sedang dalam proses pelaporan ke Dinas Pendidikan.
Kepala Disdik Bulungan Jamaluddin Saleh mengatakan, rata-rata sekolah yang telah melaporkan tingkat kelulusan adalah sekolah dengan kondisi jaringan internet yang bagus. Sementara yang belum melapor adalah sekolah yang kualitas jaringan internetnya kurang baik.
"Padahal jauh-jauh hari kami telah melayangkan surat pengumuman. Jadi kalau ditanya apakah karena keterlambatan informasi, itu tidaklah mungkin, karena jauh-jauh hari telah menyampaikan surat pengumuman ke semua satuan pendidikan yang ada di Bulungan,” kata Jamaluddin, Jumat (5/6).
Sebanyak 11 siswa diketahui tidak lulus karena sejak awal tidak mengikuti proses pembelajaran namun datanya masih tercantum di sekolah. Setelah pihak sekolah mengkonfirmasi ke orangtua maupun wali, memang peserta didik tersebut tidak memiliki niat untuk melanjutkan proses pendidikan, sehingga sekolah memutuskan tidak meluluskan siswa bersangkutan, karena tidak ada nilai indikator kelulusan yang diperolehnya.
Pengumuman kelulusan satuan pendidikan SMP di Bulungan sejatinya dilaksanakan serentak secara online dan offline, Jumat (5/6) kemarin. Dari total 2.580 peserta ujian dari 66 SMP, tercatat 40 sekolah siswanya lulus 100 persen, 8 SMP tidak lulus 100 persen. Jumlah siswa yang lulus di 48 SMP tersebut sebanyak 2.206 orang.
"Iya, sampai saat ini (kemarin, Red) baru 48 SMP yang melaporkan tingkat kelulusannya," ujarnya.
Total peserta ujian SMP di Bulungan sebanyak 2.580 siswa diketahui tersebar di Kecamatan Tanjung Selor 1.080 peserta, Tanjung Palas 313 peserta, Tanjung Palas Utara 206 peserta, Tanjung Palas Timur 222 peserta, Tanjung Palas Tengah 157 peserta, Tanjung Palas Barat 112 peserta, Peso 89 peserta, Peso Hilir 73 peserta, Bunyu 203 peserta, dan Sekatak 125 peserta.
Kepala sekolah SMPN 1 Tanjung Selor Eko Purdiyanto mengatakan, tahapan pengumuman siswa kelas IX diadakan secara online. Siswa yang telah lulus sudah berhak mengambil Surat Keterangan Lulus (SKL) sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"SKL adalah pengganti ijazah sementara untuk dipergunakan oleh siswa jika hendak mendaftar ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Begitu juga dengan pengambilan rapor," ujarnya.
Setelah melalui pembajaran sistem daring di masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan mengumumkan kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), kemarin (5/6). Pengumuman dilakukan melalui daring oleh masing-masing sekolah.
Kepala Disdikbud Tarakan Tajuddin Tuwo mengakui, ada sekolah yang prosentase kelulusannya tidak sampai 100 persen. Dikarenakan siswanya mengundurkan diri.
“Ada peserta yang mengundurkan diri, seperti SMP 4,” ucap Tajuddin. Setelah diumumkan, Tajuddin mengimbau siswa yang lulus untuk mengurus surat keterangan kelulusan sesuai jadwal yang ditentukan sekolah masing-masing. Surat tersebut nantinya digunakan untuk mendaftar masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
Persentase kelulusan tahun ini mencapai 99 persen atau 35.22 siswa dari 3.528 siswa kelas sembilan. Lantaran ada enam siswa tidak lulus karena mengundurkan diri.
Sementara itu, SMP Negeri 1 memastikan meluluskan semua siswanya berjumlah 321 siswa. Termasuk satu siswa yang meninggal dunia.
