TANJUNG SELOR – Tiga sampel hasil uji swab terhadap pasien positif corona dari Bulungan, dinyatakan negatif. Setelah Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara menerima sampel tersebut dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Ketiga pasien masing-masing berinisial DS (20) dan BHD (45) yang berjenis kelamin laki-laki. Satu pasien lainnya berjenis kelamin perempuan inisial NBY (45). Ketiganya telah menjalani perawatan di RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
Apabila kesembuhan terhadap pasien positif Covid-19 semakin meningkat, maka Kaltara bisa menerapkan new normal. Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy, angka kesembuhan di Kaltara mencapai 79,2 persen. Dari lima kabupaten/kota, empat daerah diantaranya menunjukkan presentase kesembuhan di atas 50 persen.
“Tertinggi itu Bulungan dengan jumlah kesembuhan 37 pasien atau 95 persen. Terendah Kabupaten Tana Tidung yang baru 33 persen. Lalu Tarakan dengan 72 persen serta Nunukan dan Malinau masing-masing 79 persen,” sebutnya, kemarin (10/6).
Saat ini untuk jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih sebanyak 170 pasien. Dengan kesembuhan menjadi 133 orang dan yang masih menjalani perawatan tersisa 35 pasien.
Berkaitan akan memasuki era new normal, Agust menilai merupakan suatu tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi. Dengan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kebiasaan baru ini menjadi kesadaran kolektif, agar dapat berjalan dengan baik. Bagi siapapun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat ibadah, harus lakukan aspek tersebut. Kita berharap harus menjadi kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat,” tutur Agust.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan Heriyadi Suranta mengungkapkan, bahwa saat ini tersisa dua pasien dari Bulungan yang masih menjalani perawatan di RSD dr H Soemarno Sosroarmodjo Tanjunh Selor. “Kita berharap dua pasien ini juga secepatnya bisa keluar hasil swabnya,” singkat Heri. (fai/uno)
