TARAKAN - Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di masyarakat selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan. Ini disebabkan aktivitas masyarakat lebih banyak di rumah.
Sales Branch Manager Rayon V Depo Pertamina Kaltim Kaltara, Muhammad Abdilah Rorke mengatakan, penurunan pembelian BBM terjadi hingga 30 persen. Penurunan daya beli tersebut terjadi pada BBM subsidi dan nonsubsidi.
“Untuk BBM nonsubsidi mengalami penurunan daya beli hingga 40 persen. Tapi stok kita sangat aman. Bahkan stok kita masih cukup untuk dua minggu ke depan,” katanya, Jumat (12/6).
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tarakan dianggap menjadi alasan masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah saja. Ia mengatakan, Pertamina membentuk program siaga Covid-19 sejak Maret memastikan stok BBM terpenuhi. Jelang pemberlakuan Tatanan Baru atau new normal, Pertamina telah menyediakan stok BBM dengan status sangat aman.
“Suplai masuk aman saja. Justru beberapa kali kapal harus menunggu ruang kosong. Jadi suplai kita melimpah,” imbuhnya.
Selama pendemi Covid-19 Pertamina tetap bisa menyediakan dan menjamin kecukupan stok BBM. Ia mengatakan, penurunan daya beli BBM hanya berdampak terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS).
"Intinya stok kita perbanyak, namun penjualan menurun,” ungkapnya. Penurunan daya beli BBM sudah terasa sejak Maret lalu dan paling rendah terjadi di bulan April. “Hampir di setiap daerah di Kaltara menurun. Sehingga permintaan dari SPBU juga menurun,” imbuhnya.
Tatanan Baru yang akan diberlakukan di Kota Tarakan, diharap Abdillah mampu menaikkan kembali daya beli masyarakat.
Salah seorang pemilik SPBU, Willem mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 ia mampu membeli 10.000 kilo liter BBM per hari. Saat ini hanya menyediakan 5.000 hingga 6.000 kilo liter per hari. “Pengaruh juga selama wabah ini,” tuturnya.
Lazimnya konsumen mengisi BBM minimal 2 liter pada kendaraan roda dua. Namun saat pandemi pengendara rata-rata mengisi BBM hanya 1 liter. “Kalau kami minta (BBM, Red) sama Pertamina ada saja,” pungkasnya. (*/sas/mua/uno)