TARAKAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK di Kalimantan Utara, serentak dibuka mulai Senin (15/6).
Khusus PPDB online, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara telah mempersiapkan segalanya. Dipastikan tahun ini dilaksanakan dengan online mandiri dalam rangka pencegahan penularan corona virus disease (Covid-19).
“Jadi untuk tahun ini kita PPDB online mandiri. Artinya beda dengan tahun sebelumnya, mereka (peserta didik) datang ke sekolah untuk online dibantu pihak sekolah, tahun ini karena adanya Covid-19, enggak mungkin numpuk orang (di sekolah),” ujar Ketua PPDB SMA/SMK, Amad, kepada Rakyat Kaltara, Sabtu (13/6).
Pria yang juga menjabat Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Kaltara ini menjelaskan, pihaknya telah menyosialisasikan mekanisme PPDB online sejak 6 Mei lalu. Sehingga diyakini upaya memberikan pemahaman kepada orangtua dan calon siswa tentang PPDB online, sudah dianggap maksimal.
Meski demikian, jika masih ada orangtua ataupun calon siswa yang bingung mengisi pendaftaran melalui aplikasi, pihaknya telah menginstruksikan kepada setiap sekolah untuk menyiapkan hotline service untuk memberikan pencerahan kepada orangtua atau calon siswa, saat mengisi aplikasi pendaftaran secara online.
“Di sekolah sudah kita siapkan panitia, tapi di sekolah itu kita pasang baliho besar, setiap sekolah kita minta ada hotline service-nya, 5 sampai 10 orang guru menjadi hotline service untuk menjelaskan, ada kontak-kontak personnya,” ungkapnya.
Pelaksanaan PPDB online tahun ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 tentang PPDB TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pedoman PPDB pada SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa.
Dijelaskan oleh Amad, pendaftaran akan dibuka mulai 15 hingga 20 Juni, baik SMA maupun SMK. Di mana calon siswa harus mengisi formulir secara online melalui aplikasi yang sudah disiapkan, termasuk memilih sekolah dan mengunggah berkas yang diperlukan.
Dalam memilih sekolah, Disdikbud Kaltara memberi tiga alternatif pilihan. Alternatif pertama diperuntukkan bagi calon siswa yang minatnya masuk SMK, di mana ada empat pilihan yang disiapkan. Tiga di antaranya boleh memilih sekolah negeri, sedangkan pilihan keempat untuk sekolah swasta.
Alternatif pilihan kedua diperuntukkan bagi siswa yang minat masuk SMA yang telah diatur dengan menggunakan empat jalur, yakni zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orangtua dan jalur prestasi, dengan persentase kuota diatur dalam Pergub Nomor 25 Tahun 2020.
Amad melanjutkan, jika calon siswa memilih jalur zonasi maka hanya boleh memilih satu SMA negeri sesuai wilayahnya. Sementara sekolah swasta tidak masuk dalam pilihan PPDB online yang dibuka Disdikbud Kaltara karena keinginan mereka yang ingin membuka PPDB sendiri.
Adapun bagi siswa yang memilih jalur afirmasi atau warga kurang mampu, bisa memilih lebih dari satu sekolah, baik di dalam zona atau di luar zona wilayah. Namun, persyaratannya wajib terdaftar sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) atau memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Kalau dia ternyata memang punya PKH, kemudian di-upload kita cek memang betul, ya berarti dia berhak untuk masuk ke jalur itu, jalur anak-anak miskin, jadi dia kelompoknya itu saja. Peluang mereka lebih besar karena jumlahnya lebih sedikit,” bebernya.
Amad menegaskan, pihaknya tidak menerima surat keterangan (suket) yang menyatakan warga tidak mampu. Ia pun yakin, Dinas Sosial kabupaten dan kota tidak akan sembarangan mengeluarkan suket, karena mengacu pada data resmi yang keluarkan pemerintah pusat.
