Pilkada Serentak di Kaltara, Diprediksi Golput Tinggi

- Senin, 15 Juni 2020 | 20:48 WIB
Adri Patton
Adri Patton

TANJUNG SELOR - Jika pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tetap berlanjut, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan. Baik menyangkut tahapan, kesehatan penyelenggara dan masyarakat, serta partisipasi pemilih. Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton.

Adri Patton mengatakan, pilkada serentak perlu protokol kesehatan yang kuat agar pemilu dapat berjalan dengan lancar dan sukses, serta partisipasi pemilih yang tinggi. 

"Pemaksaan pilkada di tengah pandemi seperti saat ini banyak menanggung resiko kesehatan, karena adanya perkumpulan masa, ada peluang sosial distancing terabaikan sehingga bisa menghambat penanganan Covid-19. Akibatnya, resiko penularan semakin tinggi," ujar Adri.

Adri berpendapat, pelaksanaan pilkada serentak yang ditetapkan pasa 9 Desember 2020 tidak akan efektif. "Mengapa demikian? Karena penyebaran virus corona tidak ada yang bisa memprediksi. Jika pilkada bulan Desember tetap berlanjut maka saya memprediksi semakin meningkat angka golput," ujarnya. 

Meskipun pemungutan suara baru dilakukan di bulan Desember. Namun ada beberapa jadwal dan tahapan penyelenggaraan yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara dan diikuti oleh peserta pilkada. 

"Dalam kondisi normal saja angka golput masih mencapai 30-35 persen. Apalagi di tengah pandemi Covid-19. Saya tidak yakin dan percaya jika masyarakat akan fokus pada pilkada di tengah pandemi Covid-19," ujarnya. 

Menurut Adri, masyarakat akan lebih fokus dan waspada terhadap kondisi kesehatan dan pemenuhan kebutuhan untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. "Sehingga secara tidak langsung partisipasi politik akan berkurang," tambahnya. 

Tingkat pertisipasi pemilih tahun ini ditargetkan sama saat Pemilu tahun lalu, yakni di atas 78 persen. Ketua KPU Bulungan Lili Suryani mengatakan, meski pilkada di tengah pandemi Covid-19. Tapi sebagai penyelenggara tetap optimis mencapai terget tersebut. 

“Harapan kami akan sama dengan pemilu tahun 2019, terhadap terhadap partisipasi pemilih,” ungkap Lili, kemarin (14/6). Tahun lalu, menurut Lili, partisipasi pemilih meningkat di atas target nasional, yakni 82 persen. Sehingga secara umum partisipasi pemilu tahun lalu tidak ada yang menurun. 

Pilkada di tengah pandemi Covid-19, bukan hanya dituntut untuk mensukseskan pelaksanaan. Tapi pihak penyelenggara dapat menciptakan inovasi, agar pemilih tidak menurun. Selain itu, jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) tahun lalu sebanyak 436 dengan kapasitas 300 pemilih. Maka, tahun ini direncanakan sebanyak 330 TPS dengan kapasitas 500 pemilih. (*/mts/mua/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X