Hasil Swab Cepat Diketahui

- Senin, 15 Juni 2020 | 21:17 WIB
LAKUKAN PEMANTAUAN: Gubernur Kaltara memantau rapid tes yang berlangsung di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Minggu (14/6).
LAKUKAN PEMANTAUAN: Gubernur Kaltara memantau rapid tes yang berlangsung di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Minggu (14/6).

TANJUNG SELOR - Setelah menunggu cukup lama, hari ini (15/6) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemprov Kaltara di Kota Tarakan akan melakukan uji coba pemeriksaan spesimen Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Alat PCR sebelumnya dikirim dari Jakarta dan tiba di Kaltara akhir Mei lalu. 

Alat PCR milik Pemprov ini dapat menyelesaikan pemeriksaan 90 spesimen sekali operasi, dengan durasi waktu kurang lebih 2 jam. Gubernur Kaltara Irianto Lambrie telah mengkonfirmasi ke RSUD Pemprov terkait kesediaan uji coba tersebut. 

“Sudah ditanyakan ke Dirut RSUD Tarakan, kita siap launching," kata Irianto, Minggu (14/6).

Tenaga medis yang akan melakukan tugas-tugas di laboratorium PCR juga telah dilatih. Mereka akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa telah melaksanakan pelatihan. "Kita sudah mempersiapkannya. Tinggal diuji coba," ujarnya. 

Kaltara juga mendapatkan reagen tahap pertama sebanyak 1.000 buah.Reagen merupakan cairan untuk tes virus corona dengan metodePCR. Tahap selanjutnya masih menunggu kiriman Kemenkes. 

Tahap awal pemeriksaan spesimen akan diprioritaskan bagi masyarakat yang berstatus pasien dalam pengawasan atau dikenal dengan istilah PDP. "PDP dulu. Nanti yang lainnya menyusul termasuk untuk umum," ujarnya.

Sejatinya, jika masyarakat ingin diperiksa swab atas keinginan pribadi bisa dikenakan tarif Rp 2 juta. Hanya saja, Pemprov Kaltara belum menetapkan kebijakan tersebut. 

Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy menambahkan, kemarin teknisi tengah melakukan instalasi PCR sekaligus melatih tenaga medis yang akan bertugas di laboratorium. 

"Untuk awal, kita lakukan uji perbandingan dengan Pemantapan Mutu Eksternal atau PME," sebutnya. 

Beberapa sampel yang dilakukan pengujian dengan PCR juga akan dikirim ke Badan Litbangkes dan dibandingkan akurasinya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan akurasi PCR Pemprov Kaltara dan PCR milik Litbangkes.

"Kalau menurut saya tidak terlalu berbeda jauh. Nantinya jika kita terdaftar di laboratorium nasional, maka bisa mengisi aplikasi sendiri. Jika akurasinya tidak akurat, maka akan diulangi lagi," jelasnya.

Tahap awal akan diperiksa 15 sampel dan dilakukan perbandingan dengan PME.  "PCR di Kaltara relatif lebih cepat dibandingkan daerah lain. Kemudian kita prioritaskan saat ini untuk kasus PDP, OTG, dan ODP. Untuk umum dari kebijakan lagi nantinya," sebutnya. (fai/mua)  

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X