TANJUNG SELOR – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 sudah dimulai Senin (15/6). Di masa pandemi Covid-19, proses PPDB dilakukan melalui online (daring) maupun offline.
Pada daerah dengan julukan 3T (Terdepan,Tertinggal dan Terluar) tidak ada hambatan dalam prosesnya. Demikian dipastikan Ketua Panitia PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Amat.
“Untuk sementara laporan sekolah 3T aman dan tak ada yang kewalahan mas,” ungkap Amat, kemarin. Termasuk kapasitas atau daya tampung sekolah juga dipastikan sesuai.
Beberapa sekolah disinyalir lebih banyak ruang kelas kosong, daripada jumlah siswa per ruang kelasnya. Disdikbud pun mengantisipasi proses PPDB tersebut, salah satunya memanfaatkan orang dalam atau menyalagunakan posisi atau jabatan. Bila itu ditemukan di lapangan, maka tidak akan dilayani.
Makanya, menurut Amat, adanya PPDB secara daring sebagai upaya untuk menghilangkan stigma tersebut. Dikonfirmasi di tempat berbeda, Ketua Panitia PPDB SMKN 1 Tanjung Selor Ahmad menyatakan, sejak dibuka jalur pendaftaran online sudah puluhan calon peserta didik yang berhasil mendaftar. Bahkan ada yang mendaftar sejak pukul 03.00 dinihari, untuk masuk ke sistem kaltara.siap-ppdb.com.
“Secara online lebih praktis dan mudah, tinggal dilengkapi saja persyaratan,” ucap Ahmad. Untuk SMKN 1 Tanjung Selor, memiliki tujuh kompetensi keahlian. Mencakup akutansi keuangan lembaga, otomatisasi dan tata kelola perkantoran, bisnis daring dan pemasaran, tata busana, perhotelan, usaha perjalanan wisata dan tata boga.
Dari tujuh kompetensi keahlian tersebut memiliki kapasitas sebanyak 36 siswa. Terkecuali untuk tata busana kapasitasnya hanya 32 siswa. Salah satu faktor pendukung berjalannya proses PPDB secara daring, persoalan ketersediaan listrik. Sehingga tidak menyulitkan calon peserta jika hendak mendaftar secara daring.
Hal tersebut menjadi atensi dari pihak Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Rayon Tanjung Selor. Manager ULP PLN Tanjung Selor Zendi Kurnia Widardo mengatakan, telah melakukan banyak perbaikan material dan konstruksi jaringan untuk menjaga keandalan sistem.
Selain itu, PLN telah melakukan perintisan diberbagai titik untuk meminimalisir padamnya pasokan listrik akibat gangguan pohon. Dikarenakan masih terdapat potensi kerusakan jaringan akibat faktor alam, seperti pohon tumbang, banjir dan tanah longsor.
Dalam menjaga keandalan pasokan listrik dan terjadinya pemadaman di luar kendali, PLN telah menyiagakan petugas standby 24 jam. “Saat ini sudah tak ada pemadaman bergilir ataupun defisit daya,” ujarnya.
PLN saat ini memiliki daya mampu sebesar 23.000 kw (kilowatt). Dengan kapasitas tersebut, mencukupi kebutuhan daya di Tanjung Selor dan sekitarnya. Beban puncak saat ini mencapai 15.000 kw. Untuk Tanjung Selor dan sekitarnya, memiliki cadangan atau surplus daya sebesar 8.000 kw.
Jika terjadi pemadaman listrik, berarti ada gangguan yang di luar kendali. Seperti gangguan yang disebabkan pohon, layangan, binatang, tanah longsor, ataupun faktor alam yang lain.
Sementara PPDB secara online di Tarakan, belum berjalan maksimal. Masih ada orangtua calon siswa yang datang ke sekolah di hari pertama kemarin (15/6). Hal itu diakui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Tarakan, Wety Heri Mutiningrum. Sejumlah orangtua calon siswa sudah berdatangan sejak pagi hari.
“Tadi (kemarin, red) mereka datang banyak itu di luar,” ucapnya. Pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan menginstruksikan petugas keamanan sekolah, untuk menutup pagar. Sehingga orangtua siswa tidak masuk ke sekolah.