TANJUNG SELOR – Selain ilegal, aktivitas pertambangan emas di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan juga berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Hal itu tidak terlepas dari penggunaan merkuri dalam proses penambangan di daerah tersebut. Merkuri atau air raksa digunakan penambang untuk memisahkan bijih emas dari bebatuan sampai dengan proses pemurniannya.
Paparan merkuri ke tubuh manusia kata Kapolres Bulungan AKBP Teguh Triwantoro bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius seperti gangguan fungsi saraf, paru-paru, hati, ginjal, dan jantung.
Atas beberapa dampak tersebut, Kapolres Bulungan mengaku sudah merangkai berbagai strategi untuk memberantas aktivitas penambangan emas ilegal tersebut. Selain melakukan pendekatan secara preventif, Polres juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Langkah awal yang kita ambil yaitu upaya secara preventif. Kami melaksanakan patroli, razia, operasi keamanan dan bersosialisasi ke masyarakat setempat dalam rangka menciptakan keamanan serta cara mengatasi penambangan emas ilegal. Kami juga berkoordinasi dengan Pemda,” ujarnya, Senin (15/6).
Polres Bulungan juga menerapkan upaya represif dengan mengoptimalkan penindakan serta menghimpun bukti-bukti guna menindak secara hukum penambang ilegal. Termasuk dengan pemberian sanksi tegas agar berefek jera.
Kapolres menegaskan, jika masih didapati penambang emas ilegal akan ditindak secara tegas. “Ini yang harus kita sikapi tegas. Penambangan secara tidak terkendali tentu dampak kerusakan lingkungan pasti terjadi. Makanya, kita tegasi semuanya dan saya tidak pandang bulu. Aturan harus diperlakukan adil. Ada izin silakan menambang sesuai lokasi,” pungkasnya. (*/nkk/mua)
