TARAKAN - Ekspor hasil perikanan kembali bergeliat setelah dibukanya karantina wilayah di sejumlah negara mitra dagang. Perusahaan eksportir hasil perikanan mulai menerima permintaan, utamanya ikan bandeng. Ekspor ikan bandeng mulai menaik hingga 30 persen ke Malaysia.
“Pengiriman ke negara tetangga seperti Malaysia sudah kembali terbuka dua minggu terakhir. Ada kenaikan hingga 30 persen, khusus ikan bandeng,” kata Suryadi, eksportir hasil perikanan di Tarakan, Jumat (19/6).
Sejak dua pekan terakhir, ia telah mengekspor kurang lebih 200 ton ikan bandeng. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding dua bulan lalu, yang hanya mencapai 150 ton. Ia mengatakan, kembalinya kegiatan ekspor hasil perikanan juga menjadi kabar baik bagi petambak.
“Harganya ada kenaikan, karena ada permintaan. Itu juga karena pasar dan rumah makan sudah mulai buka, jadi ada permintaan,” tuturnya.
Walau demikian, volume ekspor belum kembali seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Sebab beberapa pasar di negara mitra dagang masih ditutup. Dan selama pandemi ini, daya beli masyarakat di pasar domestik juga mengalami penurunan.
“Untuk harga memang sangat anjlok. Belum pernah harganya seperti ini dalam waktu sepuluh tahun. Kemarin tembus Rp 5 ribu per kilogram ikan di tambak. Biasanya normal Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogram,” bebernya.
Ikan bandeng berukuran besar juga turun harga Rp 7 ribu per kilogram. Saat ini harganya hanya Rp 4 ribu per kilogram. Ia mengatakan, anjloknya harga sempat membuat petambak mengeluh. Petambak pun tidak bisa menahan masa panen.
“Semuanya dipastikan harus panen tepat pada waktunya. Mudah-mudahan di new normal nanti bisa tambah terbuka lagi perekonomian,” pungkasnya. (*/sas/mua)