TANJUNG SELOR – Warga di Kecamatan Tanjung Palas Timur dan Tanjung Palas Barat, akhirnya bisa menikmati listrik selama 24 jam. Sejak April lalu, listrik sudah mengaliri ke beberapa desa di dua kecamatan tersebut.
Satriadi, salah seorang warga Tanjung Palas Timur mengatakan, sebelumnya listrik hanya menyala 12 jam. Itu juga dengan daya yang tidak kuat. “Kalau sekarang sudah 24 jam,” ungkapnya kepada Rakyat Kaltara, Sabtu (20/6).
Hal senada disampaikan, Zulkifli, warga Tanjung Palas Timur lainnya. Ia mengatakan, listrik bisa menyala selama 24 jam sudah menjadi harapan masyarakat sejak puluhan tahun lalu. Dan baru bisa terealisasi sekarang. “Saya masuk ke Tanjung Palas Timur ini sejak tahun 2008 lalu, dan listrik belum menyala 24 jam,” bebernya.
Lanjutnya, bukan hanya listrik saja yang sudah 24 jam. Jaringan internet juga sudah cukup baik. Kondisi itu diakuinya, sangat membantu masyarakat. “Sudah ada banyak kemajuanlah kalau dibandingkan beberapa tahun sebelumnya,”ujarnya.
Sementara itu, Manajer PLN ULP Tanjung Selor Zendi Kurnia Widardo mengatakan, sejak April lalu listrik memang sudah menyala 24 jam di dua kecamatan tersebut. “Alhamdulillah, per bulan April kemarin sudah menyala 24 jam,” sebutnya. Hal ini tidak lepas dari dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bulungan.
Mulai 13 Juni PLN juga telah mendapatkan tambahan suplai listrik berkapasitas 17 megawatt (MW) dari dua mesin di pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Gunung Seriang. “Dua mesin sudah masuk ke jaringan kami. Jadi total keseluruhan 17 MW,” kata dia.
Dengan adanya tambahan daya ini, pihaknya mengklaim telah terjadi surplus daya sebesar 3 MW. Sebab, beban puncak saat ini masih di angka 14 MW. Nantinya, setelah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Sumber Alam Sekurau (SAS) selesai pemeliharaan, daya pembangkit bisa mencapai 27 MW dan dan surplus menjadi 13 MW. (fai/udi)