TARAKAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengumumkan tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai 13 Juli. Tetapi, karena di masa pandemi corona virus disease (Covid-19), kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dilakukan secara bertahap.
Hal itu sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), tentang Panduan Penyelenggaraan Pembalajaran pada tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19.
Kepala Disdikbud Tarakan Tajuddin Tuwo mengaku sudah menerima instruksi dari SKB tersebut. Sesuai tahapan, pembukaan sekolah dimulai dari daerah yang masuk zona hijau.
“Yang diizinkan masuk sekarang itu kan zona hijau pada bulan Juli mendatang, sudah boleh masuk sekolah itupun dibatasi hanya untuk SMP dan SMA saja,” ujar Tajuddin Tuwo kepada Rakyat Kaltara, beberapa waktu lalu.
Adapun Tarakan, dinilai Tajuddin Tuwo masuk zona merah, sehingga KBM di sekolah diperkirakan baru dimulai pada September, karena menyesuaikan tahapan.
Dengan perkiraan tersebut, Tajuddin memperkirakan sistem pembelajaran saat masuk tahun ajaran baru pada 13 Juli nanti masih melalui daring.
Tetapi, pihaknya tetap menunggu arahan dari Wali Kota Tarakan. Ia menilai bisa saja berubah apabila tidak ada penambahan kasus Covid-19 selama dua bulan ke depan.
Pihaknya sendiri tetap mempersiapkan draf untuk mengantisipasi tahun ajaran baru mulai 13 Juli nanti.
“Ada beberapa sistem pembelajaran yang kami buat, sekarang sudah berjalan, itu nanti kami laporkan ke pak wali. Nanti sistem yang mana yang cocok, bisa kita gunakan dalam proses pembelajaran tatap muka kalau itu diizinkan di bulan Juli. Tapi kalau Tarakan ini masuk zona merah, enggak mungkinlah di situ, paling bulan September,” ungkapnya.
Namun jadwal masuk sekolah untuk taman kanak-kanak (TK), menurut Tajuddin Tuwo, sudah diputuskan masuk di tahun baru 2021. Walau penerimaan peserta didik baru tetap dilaksanakan tahun ini. (mrs/udi)
