Sejak 2014-2019 Dokter Terbang Layani 9.384 Pasien

- Senin, 22 Juni 2020 | 15:25 WIB

PROGRAM layanan Dokter Terbang merupakan kegiatan yang diprogramkan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sejak tahun 2014. Dokter Terbang sendiri memiliki tujuan memberikan solusi terhadap berbagai kendala yang ada dalam layanan kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Provinsi Kaltara.

Program ini dianggap memiliki nilai strategis dalam upaya memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Melalui program yang dinamakan “Dokter Terbang”, Pemprov Kaltara hadir dengan layanan jemput bola memberikan pengobatan gratis menyediakan dokter dan petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.

Sekprov Kaltara H Suriansyah mengatakan, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sangat mendukung program Dokter Terbang di wilayah Kaltara. Terbukti tiap tahunnya, Pemprov Kaltara melalui APBD selalu mengalokasikan dana untuk program dokter terbang.

Pada 2014, program dokter terbang dianggarkan Rp 250 juta. Lalu pada 2015 Rp 632 juta, dan 2016 Rp 500 juta. Kemudian di 2017 kembali dialokasikan Rp 753 juta, pada 2018 sebesar Rp 665 juta, sementara di 2019 Rp 739 juta. Serta ditambah untuk pengadaan alat kesehatan penunjang kegiatan Dokter Terbang melalui APBD-P 2019 sebesar Rp 700 juta. Di mana, total pasien yang terlayani, sepanjang 2014-2019 sebanyak 9.384  orang.

Sebagai informasi, pada 2019, selain melayani beberapa kecamatan terdekat yang relatif tidak mudah dijangkau, layanan dokter terbang juga fokus pada wilayah-wilayah yang sudah terjangkau. Diantaranya seperti Kecamatan Pujungan, Tau Lumbis, dan Krayan Selatan. Pemprov juga mengalokasikan dana untuk pengadaan peralatan medis portable dan operasionalnya dan juga didukung stakeholder eksternal. Yaitu operator penerbangan serta  Ikatan Dokter Indonesia Kaltara mengikutsertakan tim dokter spesialis seperti dokter spesialis kandungan, penyakit dalam dan anak.

Pelaksanaan layanan dokter terbang juga mendapat dukungan dari pemda setempat karena melibatkan puskesmas pada desa yang dilayani. 

Pelaksanaan layanan dokter terbang selain bermanfaat secara sosial tetapi juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup besar. Karena pelayanan jemput bola dan masyarakat merasa terbantu karena pelayanan Kesehatan gratis oleh dokter spesialis.

Layanan dokter terbang merupakan kegiatan lintas sektor dan memerlukan integrasi lintas moda transportasi. Untuk bisa menjangkau daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan diperlukan dukungan moda transportasi baik darat, sungai, laut maupun udara. (humas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab PPU Siapkan Sembilan Zona Menarik Wisata

Jumat, 26 April 2024 | 09:23 WIB

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB
X