Di Kaltara, Tarakan Tertinggi Kasus Covid-19

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 18:14 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TARAKAN – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Tarakan kembali bertambah 9 orang. Tenaga kesehatan menjadi korban penyebaran wabah virus yang diduga berasal dari Tiongkok tersebut. 

“Covid 63, 64, 67 dan 68 ada hubungannya dengan Covid 53 yang dari tenaga kesehatan. Kemudian Covid 65 dan 71, ada hubungannya dengan Covid 51. Sementara Covid 66 ada hubungan dengan Covid 52, yakni dari pelaku perjalanan. Terakhir Covid 69 dan 70 dari ABK (anak buah kapal) KM Fuen,” sebut Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan dr Devi Ika Indriarti.

Khusus ABK KM Fuen masih ada 5 orang yang menunggu hasil swab. Menurut Tim Gugus Tugas, hasil tracing kasus rata-rata yang berhubungan atau kontak secara langsung. Bahkan, Tim Gugus Tugas masih menunggu hasil swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. 

“Mesin TCM kita terbatas. Jadi tidak semua bisa dites,” tuturnya. Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif, diakui Devi karena melakukan pemeriksaan secara masif. Namun. Tim Gugus Tugas akan berusaha mengevaluasi dan melihat yang sudah dikerjakan tim tracing. Termasuk melakukan penyemprotan disinfeksi di lingkungan yang terpapar Covid-19. 

“Banyak yang kita lihat OTG (orang tanpa gejala), tapi dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya positif. Itulah yang sulit,” ujar dr Devi. Hingga kini, jumlah keseluruhan kasus positif sebanyak 71 orang. Yang masih menjalani perawatan sebanyak 30 orang. 

Dengan rincian, di rawat di RSUKT sebanyak 21 orang dan 9 orang di RSUD Tarakan. “Sementara untuk ruang perawatan yang disediakan di RSUKT sebanyak 40 ruangan dan RSUD sekitar 40 lebih ruangan,” sebutnya.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 317 orang dan OTG 122 orang. Jumlah yang cukup signifikan tersebut berdasarkan tracing dan pengembangan kasus dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19. “Tidak semua kita menggunakan mesin TCM jadi harus dikirimkan. Mereka (OTG dan ODP) melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil swab,” tuturnya. 

Kasus penambahan pasien positif Covid-19, juga disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy. Dengan jumlah tersebut, menempatkan Tarakan sebagai angka tertinggi kasus positif Covid-19 di Kaltara dengan total 71 pasien. 

“Angka kasus terkonfirmasi positif secara akumulasi di Kaltara sebanyak 197 orang. Untuk angka kesembuhan masih stagnan 151 orang,” jelas Agust. Berkaitan pelayanan tes cepat (Rapid Test) gratis yang diprogramkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara mulai kemarin sudah ditutup. Pemeriksaan rapid test tersebut diperuntukkan kepada mahasiswa dan orang yang status kelas ekonomi kurang mampu.

Hal itu juga senada diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan Imam Sujono. Pelayanan rapid test secara gratis ditutup karena stok alat masih kosong. “Rapid test gratis ini kebijakan Gubernur Kaltara, harusnya didukung,” ujar Imam, belum lama ini. 

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan Khairul merasa prihatin dengan kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 yang bertambah 18 kasus, hanya dalam dua hari terakhir. Total kasus positif di Tarakan menjadi 71 kasus. 

Kenaikan signifikan ini terjadi di saat Pemkot Tarakan sedang menerapkan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Khairul khawatir, akan terjadi ledakkan kasus jika masyarakat tidak disiplin menjalankan tahapan protokol kesehatan.

“Kita takut kalau masyarakat tidak disiplin menjalankan tahapan protokol kesehatan dengan baik, berkumpul dan sebagainya justru bisa terjadi ledakkan yang tinggi,” terang Khairul. 

Jika dirata-ratakan, selama 20 hari penerapan pelonggaran PSBB, setiap harinya ada satu kasus positif. Padahal, Tim Gugus Tugas belum membuka lebar pintu masuk orang ke Tarakan. Jika dibuka lebih lebar, diperkirakan potensi semakin besar.

Khairul mengakui tidak bisa menolak, karena aturan dari pusat. Sehingga yang bisa dilakukan hanya bersiap, dengan cara kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti pakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan lain-lain.  

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X