Kasus Positif Covid-19 Dirawat Sudah Tak Besar

- Senin, 29 Juni 2020 | 20:18 WIB
DISKUSI: Sekprov Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat melakukan diskusi virtual dengan Guru Besar UI Prof Sudarto Ronoatmodjo, Jumat (26/6) lalu.
DISKUSI: Sekprov Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat melakukan diskusi virtual dengan Guru Besar UI Prof Sudarto Ronoatmodjo, Jumat (26/6) lalu.

TANJUNG SELOR – Mewakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltara H Suriansyah didampingi beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan diskusi bersama Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof DR dr Sudarto Ronoatmodjo mengenai pengalaman dalam menangani wabah Covid-19 di Provinsi Kaltara secara virtual, Jum’at (26/6).

Sekda menyampaikan keadaan Kaltara selama adanya pandemi Covid-19. “Di Kaltara, mulai ada kasus pada 27 Maret, dengan riwayat perjalanan dari Jakarta, masing-masing 1 kasus di Bulungan dan Tarakan. Dan, sampai saat ini kasus terbesar dari Klaster Gowa dengan jumlah 70 kasus pada pertengahan April,” katanya. 

Sebenarnya di Kaltara sudah melandai, tapi ada tambahan dari luar daerah, yaitu 8 orang Anak Buah Kapal (ABK) dari Kalimantan Selatan, sehingga menambah daftar kasus positif di Kaltara. “Kasus positif Covid-19 yang telah dirawat sekarang tidak terlalu besar. Jadi, kondisi obat, alat pelindung diri dan tenaga kesehatan dengan kondisi aman,” katanya.

Sekda juga menjelaskan terkait permasalahan dalam penanganan Covid-19. “Karena Kaltara daerah perbatasan, ini yang menjadi permasalahan karena ada beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang dari Sabah dan Serawak, khususnya lewat Kabupaten Nunukan sehingga kita harus menyediakan tempat karantina. Kedua, adalah Kecamatan Krayan karena satu-satunya akses kesana adalah lewat udara, sedangkan sekarang kondisi penerbangan terbatas yang membuat distribusi logistik (obat dan APD) terhambat,” jelasnya.

Terkait sisi kelembagaan, di Kaltara berjalan dengan baik, komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan kabupaten/kota berjalan dengan baik, terutama bidang pelayanan kesehatan. “Alhamdulillah selama ini berjalan dengan baik, namun terkait regulasi, khususnya pada Kota Tarakan yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tanpa berkoodinasi dan konsultasi dengan provinsi,” ujarnya.

Banyak langkah preventif yang Pemprov Kaltara lakukan dalam percepatan penanganan wabah Covid-19. Dimulai dengan recofusing anggaran, kerjasama dengan pihak swasta, membentuk Desa Tanggap Covid pada semua desa di Kaltara, juga mengirimkan relawan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Ada juga langkah menarik, khususnya yang dilakukan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dengan membuat jamu di kediamannya lalu membagikannya ke setiap OPD,” ucapnya.

Pemprov Kaltara juga telah melakukan rapid test untuk para mahasiswa dan pelajar, keluarga tidak mampu dan masyarakat perbatasan pada posko – posko yang tersebar di wilayah kabupaten/kota. “Ini penting sekali karena para mahasiswa dan pelajar mulai kembali belajar yang syaratnya harus melakukan rapid test untuk kembali. Kegiatan ini juga bermanfaat sebagai skrining buat kelompok masyarakat tertentu,” tutupnya.(humas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB

Lantik Kades, Bupati Kukar Tekankan Pelayanan

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:45 WIB

47 Rumah Ibadah Dapat Hibah dari Pemkab Berau

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:04 WIB

Pemkab Berau Gencarkan Pencegahan Penularan Difteri

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:01 WIB
X