TARAKAN — Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan SMP di Tarakan, telah ditutup dan diumumkan pada 27 Juni lalu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan mencatat, masih ada 374 calon siswa yang tidak mengikuti PPDB, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Itu diketahui setelah menghitung jumlah calon siswa yang diterima di setiap SMP baik negeri maupun swasta, dikurangi dengan jumlah lulusan SD sebanyak 4.241 siswa.
“Ternyata yang mendaftar di swasta dengan yang terdaftar di PPDB, masih ada 374 siswa yang tidak tahu ke mana,” beber Kepala Disdikbud Tarakan, Tajuddin Tuwo, kepada Rakyat Kaltara, Selasa (30/6).
Mantan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (Disperikdagkop dan UMKM) Tarakan ini, tidak mengetahui alasan 374 calon siswa itu tidak mengikuti PPDB, baik sekolah negeri maupun swasta.
Namun, pihaknya memberikan solusi dengan mempersilakan calon siswa tersebut untuk mendaftar di sekolah swasta. Tajuddin Tuwo mengaku telah membicarakannya bersama kepala sekolah swasta.
“Kami juga sudah rapat sama kepala-kepala sekolah swasta tadi, bahwa yang masih memungkinkan itu di negeri adalah anak-anak yang sudah melaksanakan PPDB. Yang 374 orang itu tidak terdaftar di PPDB, itu tidak punya lagi kesempatan di sekolah negeri, pasti ke sekolah swasta,” ungkapnya.
Selain itu, Disidikbud Tarakan juga mencatat ada 122 calon siswa yang tidak diterima di SMP negeri. Pihaknya memberi kebijakan dengan melimpahkan mereka ke SMP negeri yang belum terpenuhi kuota.
Tajuddin Tuwo membeberkan, masih ada tiga SMP negeri yang belum terpenuhi kuota, yakni SMP 10, SMP 11 dan SMP 5 dengan jumlah kuota yang dibutuhkan mencapai 168 calon siswa. Sehingga untuk mengisi kekurangan tersebut, siswa yang tidak diterima di sekolah negeri akan dialihkan ke sekolah tersebut. (mrs/udi)