TANJUNG SELOR - Pesta demokrasi yang akan digelar Desember mendatang, menjadi atensi jajaran TNI-Polri.
Hal itu diungkap Komandan Korem (Danrem) 092/Maharajalila Kalimantan Utara (Kaltara), Brigen TNI Suranto, yang telah mengingatkan seluruh jajaran TNI di wilayah Kaltara, untuk melakukan pengawasan dan pencegahan, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan selama tahapan pilkada.
"Saya juga mengingatkan seluruh anggota TNI di Kaltara, harus bersikap netral agar tidak ikut terlibat dalam politik praktis. Namun tetap menjalin sinergi dengan Polri sehingga pengamanan dalam pilkada di Kaltara dapat berjalan dengan baik," ujarnya saat ditemui Rakyat Kaltara, Selasa (30/6).
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pimpinan partai politik maupun figur-figur yang akan bersaing, untuk menyamankan persepsi agar Pilkada di seluruh wilayah Kaltara berjalan damai dan harmonis.
"Kita akan lakukan pendekatan pada masing-masing calon, agar kejadian masa kelam tidak terulang kembali. Namun pendekatan ini bukan berarti untuk mendukung. Ini demi pengamanan agar calon yang akan maju nanti dapat mengendalikan pendukungnya," katanya.
Pihaknya juga akan meminta setiap calon mendeklarasikan untuk siap kalah dan siap menang pada pesta demokrasi nanti. Agar calon yang nantinya kalah pilkada, dapat menerima dengan lapang dada. Serta pendukungnya, tidak boleh berbuat sesuatu yang bisa memicu kerusuhan. "Kita serahkan saja semua (deklarasi siap kalah dan siap menang) kepada penyelenggara yaitu KPU dan Bawaslu nanti," jelasnya.
Sementara itu Kapolres Bulungan AKBP Teguh Triwanto mengungkapkan, sudah menyiapkan anggota khusus untuk melakukan penindakan, khususnya yang dikonsentrasikan di wilayah rawan terjadi konflik jelang Pilkada di Bulungan.
"Untuk TNI-Polri di Bulungan sudah siap dalam rangka pengamanan. Terdiri dari tiga kelompok yaitu kategori rawan, aman, kemudian sangat rawan. Kita akan pertebal (pengamanan) di wilayah yang sangat rawan," singkatnya. (*/nkk/udi)
