TARAKAN - Pencurian aki kendaraan roda dua kembali marak terjadi di Kota Tarakan. Meski tidak melapor ke pihak kepolisian, namun beberapa korban langsung mempublikasi bekas bongkaran pencurian aki di media sosial.
Menanggapi hal itu, Kapolres Tarakan AKBP Filoll Praja Arthadira melalui Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Iptu Raja Taufik mengimbau setiap pemilik kendaraan khususnya roda dua agar lebih berhati-hati dalam menyimpan kendaraan.
“Kalau memang di dalam rumah aman disimpan saja di dalam rumah dan langsung dikunci. Jangan sampai juga rumah tidak dikunci,” imbaunya, Senin (6/7).
Selain itu, ia berharap pemilik sepeda motor melakukan kunci ganda pada kendaraannya. Jika memungkinkan bagi setiap pengendara membeli alat berupa Circuit Closed Television (CCTV) diharap bisa mendapat petunjuk suatu kejahatan lebih cepat.
“Kan selama ini pencurian itu susah kalau alat petunjuk yang sedikit. Setidaknya kan kalau ada aksi pencurian kita bisa cepat dapat petunjuk,” ujarnya.
Meski harga aki tidak mencukupi angka di bawah nilai kerugian, lanjut Raja, pihaknya tetap menindaklanjuti setiap tindak pidana yang dilaporkan. Nantinya jika perkara tersebut ditangani, maka pihaknya bisa melakukan langkah tindak pidana ringan (tipiring).
“Silakan saja laporkan. Bukan berarti dia tidak bisa dipidana. Dia bisa dipidana dan menjalani tipiring. Tapi kalau kerugiannya diatas Rp 2,5 juta langsung bisa dipidana sesuai KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana),” ungkapnya.
Dia menegaskan, akan menindaklanjuti setiap perkara jika adanya laporan dari masyarakat. Jika tidak ada laporan, pihaknya juga tidak mengetahui apa saja tindak kejahatan yang terjadi di Tarakan. Dia mempersilakan untuk melaporkan ke kepolisian terdekat tanpa dipungut biaya.
“Kalau (korban) mau posting ke media sosial juga tidak masalah. Selama postingan-nya benar. Kalau berita bohong kan ada pidananya lain lagi yang mengatur,” pungkasnya. (*/sas/mua)
