Wali Kota Tarakan Peringatkan Perumda, Memangnya Kenapa?

- Rabu, 8 Juli 2020 | 22:12 WIB
SEGERA DIOPERASIKAN: Pabrik rumput laut di Pantai Amal, akan dioperasikan oleh Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri.
SEGERA DIOPERASIKAN: Pabrik rumput laut di Pantai Amal, akan dioperasikan oleh Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri.

TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan segera mendistribusikan penyertaan modal ke sejumlah perusahaan umum daerah (perumda) yang dibentuk.

Langkah itu akan dilakukan menyusul rampungnya pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyertaan Modal Perumda menjadi Peraturan Daerah (Perda) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (PDRD) Tarakan. 

Wali Kota Tarakan Khairul mengungkapkan, prosesnya tinggal menunggu hasil konsultasi ke Provinsi Kalimantan Utara. Jika telah mendapatkan rekomendasi, pihaknya langsung melaksanakan. 

“Harus dikonsultasikan ke provinsi, setelah itu ada mulai kita laksanakan,” jelas Khairul. Khairul mengaku, sudah banyak memberikan arahan kepada perumda. Bahkan sudah memiliki rencana bisnis, termasuk yang harus dilakukan tahun ini yang mendesak. Tinggal merealisasikan modalnya, sehingga bisnis tersebut bisa berjalan.

Khairul menuntut adanya hasil yang dicapai dari bisnis yang dijalankan. Bahkan diwarning bagi perumda yang tidak mampu merealisasikan target. “Memang begitulah perjanjiannya, tahun pertama 70 persen targetnya. Kasih kesempatan satu tahun, kalau masih begitu, ganti yang lain,” tegasnya.  

Khairul menegaskan, penyertaan modal yang akan dikucurkan Pemkot Tarakan terbilang besar, mencapai puluhan miliar. Hanya saja direalisasikan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun. 

Sementara itu, Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri segera menjalankan beberapa unit usaha bisnisnya. Di antaranya pengelolaan Balai Benih Udang (BBU) dan pabrik rumput laut.

Dua unit usaha ini menjadi fokus untuk segera dijalankan. Karena peluang bisnisnya dinilai menjanjikan, menyusul berminatnya sejumlah investor untuk bekerjasama. 

“Ada tujuh, termasuk yang dari Tiongkok dan Singapura. Kita ini punya pabrik yang belum difungsikan. Peluang usaha itulah yang dilihat investor sehingga mau masuk,” ujar Direktur Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri, Ruslan, Sabtu (4/7) pekan lalu. 

Hanya saja, Ruslan mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada koordinasi dengan para investor tersebut. Jika pandemi berakhir, investor tersebut akan datang. 

Dijelaskan Ruslan, rumput laut yang dibeli dari petani nantinya akan diproses di pabrik menjadi chips. Prosesnya mulai dari tahapan pencucian, pengukusan hingga penjemuran. Hasilnya kemudian dipotong dengan ukuran 3 – 5 sentimeter yang dinamakan chips. Hasil itulah yang bisa diekspor.

Sementara dengan pengolahan BBU nantinya, selain bertujuan untuk bisnis, diupayakan dapat mensejahterakan petambak dengan menyiapkan bibit sesuai standar serta harga terjangkau.

“Kita di bawah naungan pemerintah, secara otomatis bagaimana mendapat keuntungan dan mensejahterakan petani,” tuturnya. (mrs/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X