TARAKAN – Partai Demokrat hingga Jumat (10/7), belum menentukan arah pengusungan pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Demokrat Kaltara Mudain meyakini, jika partainya milih Yansen Tipa Padan (TP).
“Saya sudah klarifikasi, bahwa Demokrat itu milik pak Yansen. Saya berani sampaikan begitu karena pak Yansen yang pertama mendaftar di Demokrat,” tegas Mudain, kemarin (10/7).
Selain ikut dalam penjaringan, Yansen juga didukung dengan statusnya sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Dengan posisi tersebut, Yansen dinilai punya pengaruh bagi Partai Demokrat dalam mengambil keputusan.
“Artinya, pak Yansen menentukan Partai Demokrat ini bukan untuk Kaltara saja. Tapi se Indonesia, karena posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Demokrat,” ungkapnya.
Dengan alasan-alasan tersebut, Mudain sanksi jika ada orang di luar struktur kepengurusan lebih berkuasa daripada seorang wakil ketua umum.
Ia menegaskan tidak ada syarat menjadi gubernur harus mengambil semua partai politik (Parpol).
Syarat yang harus dipenuhi menjadi calon gubernur, menurut Mudain, cukup memenuhi 20 persen dari jumlah kursi di DPRD, atau minimal 7 kursi. Dengan syarat itu, Demokrat tinggal menambah 3 kursi untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.
“Kalau tujuh kursi, Demokrat sudah punya empat. Tinggal tambah tiga kursi, maka sudah bisa jadi calon gubernur,” sebutnya.
Dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara bisa diikuti banyak calon. Agar memberikan opsi bagi masyarakat dalam memilih yang terbaik.
“Lebih menarik kita berkompetisi secara sehat dengan menghadirkan beberapa banyak calon gubernur. Supaya masyarakat bisa menilai,” imbuhnya.
Meski meyakini, Mudain belum mengetahui dengan siapa Yansen akan berpasangan. Ia juga enggan mengklaim partai mana saja koalisinya.
“Pada saat ini kami berkomunikasi secara santun, jangan sampai ada partai-partai yang merasa tercederai yang komunikasinya belum bagus sudah di ekspos ke media,” tuturnya.
Pihaknya berkomunikasi kepada semua partai politik, seperti dengan Gerindra, Hanura, PKB, PDI Perjuangan dan PPP. (mrs/uno)
