TARAKAN – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara) melaksanakan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Pengamanan juga melibatkan TNI.
Kapolda Kaltara Irjen Pol Indrajit mengatakan, pihaknya sudah melakukan simulasi dan merencanakan penempatan personel mencegah tindakan membahayakan di beberapa tempat. Dari situ, aparat keamanan sudah mengetahui langkah yang harus dilakukan selama pengamanan pilkada.
“Yang pertama, anggota harus tahu tugasnya apa. Pada saat terjadi emergency posisinya harus di mana, apa yang dikerjakan? Apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kalau terjadi apa-apa harus melapor ke siapa. Itu saja dulu,” tutur Kapolda, Jumat (10/7).
Dalam pengamanan, anggota Polri tidak diperbolehkan menggunakan senjata dengan peluru tajam. Nantinya senjata yang akan digunakan terlebih dahulu diperiksa oleh masing-masing satuan.
“Insyaallah aman. Prinsipnya, TNI dan Polri menjamin keamanan di Kaltara ini. Kita semua sudah siap,” harapnya.
Polda rencananya membangun posko di sekitar tempat pemungutan suara (TPS). Tujuannya meminimalkan gangguan di TPS.
“Nanti Kapolres yang menentukan. Baik itu di daerah rawan dan tempat yang dimungkinkan akan terjadi kerawanan,” tuturnya.
Disinggung terkait munculnya tingkat kerawanan di Kaltara, Kapolda masih menunggu perkembangan tahapan pilkada. Menurutnya, perkembangan politik selalu dinamis.
“Saya enggak bisa sampaikan. Tunggu situasinya sudah pasti baru kita sampaikan. Kalau sekarang situasi masih berkembang dan tidak konstan,” bebernya.
Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira mengatakan, masih akan berkoordinasi dengan KPU Tarakan sebelum membangun posko di sekitar TPS. Setelah itu, melakukan pemetaan terhadap TPS yang dianggap rawan.
“Untuk yang di daerah rawan, pengamanannya akan ditingkatkan. Koordinasi terakhir ada penambahan TPS. Untuk angka pastinya masih dalam pemantapan oleh KPU,” katanya.
Adapun pengamanan objek vital, pihaknya juga akan melibatkan dari satuan TNI. Sesuai agenda tahapan pilkada, pihaknya nanti akan menyesuaikan dengan jumlah personel yang ada.
“Terkait sampai penetapan akan kita buatkan rencana pengamanan dan sekarang masih dalam proses. Itu akan menjadi SOP kita. Rencana simulasi langsung nanti akan kita koordinasi lagi,” pungkasnya. (*/sas/mua/uno)