TARAKAN – Mulai tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan menyiapkan beasiswa kurang mampu bagi 1.000 siswa, untuk membantu dalam memenuhi keperluan sekolah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan selaku leading sektor, sedang melakukan pendataan terhadap calon penerima beasiswa tersebut. Agar penyalurannya tepat sasaran.
“Beasiswa afirmasi masih dilaksanakan pendataan dulu. Karena kemungkinan ada siswa yang memegang surat atau menjadi peserta afirmasi. Setelah dilaksanakan peninjauan langsung ke rumah, maka tidak boleh masuk lagi sebagai penerima beasiswa afirmasi,” terang Kepala Disdikbud Tarakan, Tajuddin Tuwo, Jumat (10/7).
Sebaliknya, menurut Tajuddin, meskipun ada siswa yang tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). Akan tetapi, hasil peninjauan lapangan ternyata patut diberikan beasiswa, maka perlu dimasukkan dalam daftar penerima beasiswa kurang mampu.
Untuk beasiswa ini, Pemkot Tarakan menyiapkan total anggaran Rp 1 miliar. Dengan estimasi setiap siswa mendapatkan Rp 1 juta per tahun. Namun, akan melihat juga tingkat kebutuhan siswa disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
“Saya kira SD kelas 1 enggak mungkin sama kebutuhannya dengan SMP kelas 1. Jadi kemungkinan itu akan digeser, artinya dari SMP mungkin ditambah, kemudian untuk tingkat SD dikurangi, bisa saja seperti itu,” ungkapnya.
Ia menilai ada waktu panjang bagi guru untuk mendata, seiring kondisi pandemi Covid-19 yang membuat proses belajar mengajar di sekolah ditiadakan dan diganti melalui daring. Sehingga siswa pun masih belum membutuhkan akan keperluan sekolah. (mrs/uno)