TANJUNG SELOR – Krisis akibat pandemi Covid-19, nampaknya masih dirasakan para petani jagung di Desa Panca, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan. Namun panjangnya krisis bukan karena angka kasus corona yang terus meningkat, namun karena serangan hama tikus yang membuat tanaman jagung mereka gagal untuk dipanen.
Dikatakan Agus, salah satu petani jagung di Desa Panca, hama tikus menyerang untuk merusak tanaman mereka di malam hari. Bahkan hanya dalam kurun semalam, sekitar setengah hektare tanaman jagungnya rusak akibat serangan tikus.
"Sebenarnya sudah banyak tikus yang kita basmi dengan umpan beracun. Tapi memang tikus di sini tidak ada habisnya. Padahal jagung-jagung ini sebentar lagi tinggal dipanen,” katanya saat ditemui Rakyat Kaltara.
Agus kini hanya pasrah setelah jagung siap panen miliknya habis tak tersisa. Padahal modal untuk menanam jagung diakuinya cukup besar. "Tidak ada harapan kali ini untuk memanen hasil pertanian dengan baik. Semoga aja ada bantuan dan solusi dari pemerintah agar dapat meringankan beban kami ini sebagai petani," katanya.
Hal senada diungkapkan Sulaiman (53), petani jagung lainnya. Tanaman jagung yang dipersiapkannya selama dua bulan, kini ludes menjadi santapan tikus dan jamur.
"Merawatnya berbulan-bulan, namun hanya dalam semalam habis dirusak tikus. Bayangkan, sudah dua kali ini tanaman jagung saya rusak karena hama tikus. Bukan saya saja, banyak petani di sini yang mengalaminya juga," tutur Sulaiman.
Diharapkannya, pemerintah Bulungan bisa mencarikan solusi untuk mengatasi hama tikus yang selama ini menjadi momok bagi petani. “Karena para petani di sini sudah berusaha. Mulai dengan memasang jebakan tikus, pakai racun, semua tidak berhasil mengatasi hama tikus ini,” pungkas dia. (*/nkk/udi)