TARAKAN — Kepala Dinas Pariwisata Tarakan Agustina mengaku pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi persoalan sampah dan kesan kumuh di objek wisata Pantai Amal. Perlu keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat sekitar.
Persoalan itu ditambah adanya sapi yang berkeliaran sehingga membuat kotoran sapi berserakan di mana-mana.
“Yang rugi juga masyarakat sendiri. Karena dampaknya bisa membuat pengunjung tidak betah berlama-lama. Misalnya ada tamu datang dari luar, begitu melihat di situ kotor, balik lagi. Mereka enggak mau lagi karena di situ kotor,” kata Agustina kemarin.
Sampah botol plastik, juga banyak ditemui. Menurut Agustina, hal itu kemungkinan dampak dari kegiatan budidaya rumput laut ataupun pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
Ia pun berharap, pedagang yang berjualan di objek wisata ini, berani ikut serta menyadarkan pengunjung agar berprilaku bersih. “Memang perlu peran serta semua masyarakat. Penjual juga kita harapkan mereka mempersiapkan tong sampahnya,” harapnya.
Agustina juga sudah meminta pemilik sapi mengandangkan hewan ternak mereka agar tidak bebas berkeliaran di pantai demi menjaga estetika dan keasrian objek wisata.
“Jangan sampai nanti ditertibkan oleh Satpol PP,” ujarnya.
Karena masih terkendala pandemi Covid-19 belakangan ini, membuat aksi bersih-bersih pantai belum digalakkan kembali seperti sedia kala bersama instansi dan mitra pemerintah daerah lainnya. (mrs/mua)