Debat Publik Pilgub Kaltara Diagendakan Tiga Kali

- Minggu, 2 Agustus 2020 | 15:36 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TARAKAN — Sembari melaksanakan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Utara (Kaltara) sedang mempersiapkan agenda debat publik atau debat kandidat.

Komisioner KPU Kaltara Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Sumber Daya Manusia (SDM), Hariyadi Hamid, membocorkan sekilas rencana kegiatan adu visi dan misi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara ini.  

“Terkait dengan persiapan kegiatan debat publik, sejak jauh-jauh hari kami sudah mempersiapkan itu. Kalau di dalam perencanaan kami, debat publik atau debat kandidat ini akan dilaksanakan sebanyak tiga kali,” ujar Hariyadi Hamid kepada Rakyat, baru-baru ini. 

Diterangkannya, akan ada variasi-variasi dari setiap debat ke debat yang lain. Kemungkinan dari sisi kombinasi pasangan calonnya, juga terkait dengan lokasi debat yang direncanakan berpindah-pindah. Bisa saja dua kali di daerah dan satu kali di Jakarta. 

Sementara untuk panelis, Hariyadi membeberkan dari sisi kebijakan di internal, pihaknya mengutamakan kalangan akademisi, dan yang akan lebih banyak diberdayakan adalah akademisi di Kalimantan Utara. Seperti akademisi dari Universitas Borneo, Universitas Kalimantan Utara (Unikal), STIE Bulungan-Tarakan, STIMIK PPKIA dan kampus-kampus yang lain. 

Dalam rangka itu, jauh-jauh hari pihaknya sudah melakukan survei melalui tim yang dibentuk. “Ada tim yang ke Jogjakarta, lalu kemudian ke Jakarta, ke Kalimantan Selatan, ke Universitas Borneo, dan bersamaan dengan ini juga (pada Rabu, 29/7) ada yang tim ke Universitas Mulawarman Samarinda. Mungkin sisa satu tim lagi yaitu tim antara Makassar atau dipindahkan ke Palangkaraya. Nanti baru akan menyusun daftar-daftar nama calon-calon yang akan kita rekomendasikan sebagai tim panelis, itu diputuskan bersama,” bebernya. 

Meski demikian, Hariyadi mengakui sudah sekitar 60 persen terkait penyusunan daftar nama mulai dari tim panelis, moderator. Hanya saja dalam perkembangan, pihaknya juga membutuhkan tim pakar, yakni orang-orang yang berpengalaman untuk melakukan pendampingan terhadap KPU Kaltara. 

Hariyadi menegaskan, pihaknya akan selektif untuk menentukan nama-nama yang akan menjadi tim panelis, moderator maupun tim pakar. Setidaknya mereka bebas dari partisan pasangan calon ataupun partai politik.

“Nanti memang akan lebih kita seleksi bahwa yang masuk dalam tim panelis, yang masuk moderator maupun tim pakar ini, adalah orang-orang yang bebas dari partisan kandidat ataupun partai-partai politik. Kalau juga pernah di partai politik, kita akan ukur bahwa mereka itu sudah tidak lagi berhubungan dengan partai politik dan seterusnya. Artinya memastikan independensi dan netralitas dari teman-teman yang akan direkrut menjadi tim panelis,” tegasnya. 

Sementara itu, dalam konsep debat publik, karena menggunakan tiga kali debat, pihaknya baru bisa melaksanakan pada tahapan kampanye. Direncanakan dimulai pada September, setelah ditetapkannya pasangan calon. Selanjutnya, debat kedua digelar pada Oktober dan debat terakhir pada November. 

Karena itu, persiapan harus secara matang dan memperhitungkan bagaimana sasaran agar pesan dari visi dan misi dari pasangan calon yang ditetapkan bisa sampai ke masyarakat. 

Dalam rangka itu, Hariyadi mengakui akan ada keterlibatan banyak pihak. Tidak hanya dari teman-teman akademisi, pihaknya juga berharap ada semacam publikasi secara luas dari media, bisa secara offline maupun online. Penggunaan instrumen tersebut dalam tahap perencanaan pihaknya.

Namun, Hariyadi memberi gambaran bahwa pihaknya akan melibatkan televisi nasional. Dengan gambaran itu, diakuinya pula, butuh anggaran yang cukup besar untuk menggelar debat publik. 

“Karena nanti kan ada targetnya itu disiarkan secara live melalui tv nasional dan untuk tv nasional itu memang tidak kecil biayanya, sampai miliaran. Kami melakukan survei itu paling terkecil itu Rp 1,4 M untuk satu kali siaran. Namun mungkin kombinasinya hanya satu kali di tv nasional, sisanya memberdayakan tv lokal. Di tv lokal ini agak lebih murah daripada tv nasional, ya tentu nanti akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 3 sampai 4 M,” bebernya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X