Masuk Sekolah Lagi, Batasi Jumlah Siswa 50 Persen Tiap Kelas

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 19:09 WIB
AGENDAKAN KBM: Wali KotaTarakan Khairul menyerahkan beasiswa berprestasi kepada siswa SD di ruang pertemuan SMPN 1 Tarakan, Senin (3/8).
AGENDAKAN KBM: Wali KotaTarakan Khairul menyerahkan beasiswa berprestasi kepada siswa SD di ruang pertemuan SMPN 1 Tarakan, Senin (3/8).

TARAKAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan segera membuka lagi kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, menyusul perkembangan pandemi Corona Virusdisease 2019 (Covid-19) yang terus terkendali, serta adanya dukungan yang besar dari orangtua siswa.

Rencana membuka kembali KBM di sekolah diungkapkan Wali Kota Tarakan, Khairul setelah mendengar laporan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdikbud) Tarakan Tajuddin Tuwo, terkait hasil survei untuk mengetahui seberapa besar dukungan orangtua akan dibukanya kembali KBM di sekolah. 

Insyaallah dalam waktu dekat, nanti kami rapatkan secara teknis dengan Dinas Pendidikan supaya nanti clear,” ujar Khairul. Menurut Khairul, pihaknya menunggu penentuan zona dari pemerintah (pusat) yang kemarin (3/8), merupakan batas penentuan zona. Sementara informasi yang ia peroleh, hasil survei menunjukkan sekitar 70 persen orangtua siswa mengizinkan dibuka kembali KBM di sekolah. 

Tinggal membahas sistem pembelajarannya. Akan tetapi Khairul menegaskan, tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu, ia akan berkoordinasi lagi dengan Disdikbud Tarakan membahas sistem pembelajaran. 

“Sistemnya nanti coba kami diskusikan dengan Dinas Pendidikan bagaimana bagusnya. Dalam sehari dua hari ini kita putuskan untuk cara pendidikan, kan tetap harus menggunakan protokol kesehatan 50 persen, 50 persen,” tuturnya.  

Kepala Disdikbud Tarakan Tajuddin Tuwo membeberkan, sebenarnya petunjuk teknis pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 sudah dibuat pihaknya. Tinggal disampaikan kepada Wali Kota Tarakan. 

“Sebenarnya petunjuk teknis itu sudah kita buat. Tinggal pada saat rapat nanti kita sampaikan ke pak Wali bahwa seperti inilah nanti model anak-anak kita masuk sekolah,” ujar Tajuddin.

Digambarkan sekilas oleh Tajuddin Tuwo, metode yang rencananya akan diterapkan di antaranya pembatasan jumlah siswa setiap kelas. 

"Mungkin bahwa siswa yang akan masuk itu hanya 50 persen setiap kelasnya. Jadi kelas satu, dua, sampai dengan kelas enam, tujuh, delapan, sembilan, itu hanya 50 persen, besoknya lagi masuk 50 persennya. Itu artinya dalam satu minggu, 50 persen daring, 50 persen tatap muka,” bebernya.   

Namun, untuk tahap awal nanti, menurut Tajuddin, nanti hanya dibuka untuk SMP. Dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, sebanyak 71 persen orangtua siswa SMP setuju masuk sekolah. Hanya 29 persen yang menginginkan daring. 

Bagi siswa yang orangtuanya tidak mengizinkan masuk sekolah, ia memastikan tetap melalui pembelajaran online atau daring. Dan setiap orangtua siswa akan menandatangani surat persetujuan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.

Rencana Pemkot Tarakan membuka lagi KBM di sekolah, disambut baik salah satu orangtua siswa, Iis Darliah. “Kalau saya lebih setuju tatap muka,” ujar Iis Darliah. 

Ia punya pertimbangan sendiri menyetujui rencana tersebut. Menurutnya, selama belajar lewat daring, ia khawatir dengan penggunaan handphone atau gadget yang disalahgunakan anak-anak.

“Penggunaan gadget ini luar biasa dan mungkin pembelajarannya sebentar saja kalau dengan gurunya. Tetapi dia lebih banyak main di situ,” bebernya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X