Internet Penyebab Utama Penyebaran Radikalisme

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 21:22 WIB
RADIKALISME: Praktisi Komunikasi Dr Devie Rahmawati (berdiri) saat memaparkan mengenai paham radikalisme, kemarin (6/8).
RADIKALISME: Praktisi Komunikasi Dr Devie Rahmawati (berdiri) saat memaparkan mengenai paham radikalisme, kemarin (6/8).

TANJUNG SELOR - Pencegahan dan penanggulangan terorisme di Kaltara khususnya, juga harus dilakukan. Seluruh elemen masyarakat didorong agar tidak memberikan ruang bagi teroris, dalam menyebarkan paham radikal.

Salah satu cara menangani penyebaran radikalisme dan terorisme dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat. Hal ini yang tengah gencar dilakukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara, bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Masyarakat, BNPT Letnan Kolonel (Letkol) TNI AL Setyo Pranowo mengungkapkan, media sosial saat ini masih menjadi sarana yang paling efektif untuk menghasut generasi muda agar terpapar paham radikal. Mengingat jumlah pengguna internet di atas 140 juta orang dan 90 persen memiliki akun media sosial.

“Perlu cara jitu dalam menangani hal itu. Antara lain tidak menyebarkannya ke orang lain. Informasi yang diterima di media sosial harus disaring terlebih dahulu, sebelum dibagikan ke orang lain. Bila kebenaran suatu info dipertanyakan, sebaiknya diindahkan saja," jelasnya, Kamis (6/8).

Salah satu cara dan upaya yang dilakukan BNPT, melalui kepanjangan tangan di daerah, FKPT Kaltara dengan menggandeng kalangan media lewat kegiatan literasi informasi. Karena inilah langkah yang cepat dan tepat.

“Literasi informasi kemampuan untuk memahami, menganalisa dan mendekonstruksi pencitraan media. Hal ini ditujukan adar audience menjadi sadar atau melek tentang media dibuat dan diakses," terangnya.

Di lain pihak, Praktisi Komunikasi Dr Devie Rahmawati mengatakan, internet dan media sosial menjadi penyebab yang sangat signifikan. Terhadap penyebaran radikalisme di kalangan anak muda. Sebab, konten berbau radikalisme bebas bertebaran di media sosial. Semua pada saat ini, berada di tengah samudera informasi. 

Tren perekrutan paham radikalisme sudah mengalami pergeseran, yang dulunya melalui tatap muka. Namun pada saat ini perekrutan melalui media sosial. Secara acak, perekrut melempar konten radikalisme. Ia mengatakan, peran jurnalis sebagai orang yang mampu membantu melakukan kontra narasi. 

“Media sosial merupakan tempat untuk bersosialisasi di dunia maya. Sayangnya, itu disalahgunakan oleh kaum radikal membuat konten, yang akhirnya tersebar di media sosial. Berusaha untuk mempengaruhi untuk membenci pemerintah atau orang-orang yang berbeda pemikiran,” tutur Devie. 

Dengan berkembangnya teknologi, informasi di zaman sekarang semakin pesat, maka banyak hal positif yang didapatkan. Namun, di sisi lain juga dapat mengancam keutuhan bangsa. Seperti, masyarakat lebih mudah mengakses informasi tentang gerakan radikalisme, terorisme dan aksi kejahatan. Dampak-dampak negatif inilah harus ditangani secara serius dengan melakukan preventif.

“BNPT dengan kemajuan teknologi dan informasi sudah selayaknya menggandeng media, sebagai peran penyedia penyampaian kebenaran untuk ikut melakukan pencegahan paham radikal,” ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua FKPT Kaltara Basiran mengungkapkan, kemajuan teknologi dan informasi telah dimanfaatkan banyak pihak untuk ikut menyebarkan paham radikal. Masyarakat dan pemerintah diminta untuk tidak lengah, dalam penyebaran radikalisme di media sosial. Penggunaan internet sebagai media untuk mengakses informasi sepertinya menjadi hal yang jamak ditemukan saat ini. Transfer informasi yang begitu cepat seakan melenyapkan urgensi atau validitas berita yang disajikan.

"Kita tidak bisa mengelak, adanya arus internet yang cepat justru memudahkan kaum radikal dalam menyebarkan ideologinya. Pada akhirnya akan mudah kita temui tiba-tiba ada orang yang mengharamkan ini itu berdasarkan kajian di internet," jelasnya.

Perkembangan dan inovasi dunia teknologi informasi menyediakan kemungkinan baru bagi kaum radikal terorisme. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X