TARAKAN – Sejak penerapan adaptasi kebiasan baru (AKB), untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai merangkak naik. Terutama pada produk gas oil, yakni Pertalite dan Pertamax.
“Kenaikan diperkirakan 15 sampai 20 persen, dibanding pada Mei dan Juni lalu,” jelas Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut, Pertamina Depot Tarakan, Muhammad Abdillah Rorke, Sabtu (8/8).
Untuk produk solar, belum terjadi peningkatan. Dengan perkiraan masih dibawah satu persen. Pada Juli, pihaknya biasa menyuplai BBM 65 -70 kilo liter (kl) per hari. Sementara pada Mei lalu hanya mampu menyuplai BBM sebanyak 50-55 kl per hari. “Memang ada peningkatan. Permintaan BBM untuk Juni dan Juli, jumlahnya hanya kurang lebih saja,” ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan konsumsi BBM dikarenakan adanya aktivitas kendaraan roda empat sudah banyak yang jalan. Selain itu transportasi laut juga sudah mulai dioperasikan di beberapa pelabuhan.
“Penjualan SPBB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker) di laut sudah kembali normal. Selama pandemi, turunnya 50 persen aktivitas di laut,” jelasnya.
Mengantisipasi adanya permintaan lebih dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Pertamina sudah menyiapkan pasokan BBM lebih selama 15 hari ke depan. Untuk produk jenis premium biasanya menyuplai 16 kl untuk disuplai ke 2 SPBU. “Bulan ini kemungkinan ada kenaikan. Tapi tidak terlalu signifikan,” imbuhnya.
Dalam setiap bulan, kata Abdillah, selalu melakukan evaluasi untuk permintaan BBM pada bulan-bulan berikutnya. Beberapa tim sudah mempersiapkan stok BBM lebih banyak. Total untuk pengiriman dari Pertamina Balikpapan banyak. Mengingat, ada permintaan produk dari beberapa industri dan tidak cuma di SPBU. (*/sas/uno)