Jenazah Brigpol Ivan Dipulangkan ke NTB

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 20:24 WIB
LAKA LAUT: Jenazah Brigpol Ivan Bilasvon dibawa ke mobil ambulance untuk dilakukan visum, Senin (10/8).
LAKA LAUT: Jenazah Brigpol Ivan Bilasvon dibawa ke mobil ambulance untuk dilakukan visum, Senin (10/8).

TARAKAN - Dua personel Polairud Baharkam Mabes Polri yang ikut di Kapal Kepondang 5001 yang hilang di sekitaran perairan Pulau Tibi, Kabupaten Tana Tidung, Minggu (9/8) masih terus dicari. 

Sebelumnya, enam personel melakukan patroli rutin sebelum dihantam badai hingga menyebabkan kecelakaan laut. Meski ada 3 orang yang selamat dan 1 orang meninggal dunia dari kejadian ini, tim Search and Recue (SAR) gabungan masih melakukan pencarian terhadap 2 korban lain. Yakni Bharatu Yoseph Arianto dan Bharatu Donni Budi Santoso. 

Diketahui, sekitar pukul 12.39 Wita (10/8) kemarin, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban bernama Brigpol Ivan Bilasvon bin Dulaman. Korban ditemukan sejauh 4,8 nautical mile (NM) dari lokasi awal kejadian di perairan Mangkudulis, dalam kondisi meninggal dunia. 

Korban yang merupakan Pejabat Sementara Perwira Teknik Kapal Kepondang 5001, ditemukan di titik koordinat 3 derajat 33 menit, 831 knot utara, 117 derajat 22 menit 0,31 detik selatan.

“Tadi tiba di dermaga Dit Polair Polda Kaltara sekitar pukul 14.30 Wita. Korban langsung di bawa ke RSUD Tarakan untuk dilakukan visum. Setelah itu, karena korban berasal dari NTB (Nusa Tenggara Barat), maka jenazah akan di bawa ke sana. Kondisi ditemukan, korban mengenakan pakaian dinas seragam biru,” ungkap Direktur Polair Baharkam Mabes Polri, Brigjen Pol Yassin Kosasih, kemarin.

Korban ditemukan tersangkut di pinggir pohon bakau dalam kondisi sudah tidak mengenakan life jacket. Diduga, life jacket yang digunakan korban terlepas saat kejadian. Begitu juga sepatu yang dipakai korban saat bertugas melakukan patroli.

“Korban bukan ditemukan di laut lepas,” katanya. Yassin menegaskan, di tubuh korban tidak ditemukan adanya luka. Namun, ada pendarahan dari mulut dan hidung korban. 

Menurutnya, korban kecelakaan laut memang menderita pendarahan antara mulut dan hidung.

Hingga kini, speedboat mesin 40 PK yang digunakan saat patroli, belum ditemukan sampai saat ini. Pihaknya berharap, agar bisa menemukan speedboat tersebut guna dijadikan barang bukti.

“Pencarian dimulai dari kemarin (Minggu) hingga tujuh hari mendatang. Ini masuk hari kedua. Kami mohon doanya semoga dua korban yang lain bisa segera ditemukan," harapnya.

Kapolda Kaltara Irjen Pol Indrajit membenarkan, sebelumnya kapal patroli yang ditumpangi personel Polair Mabes Polri dilaporkan mengalami laka laut di wilayah perairan Pulau Tibi pada Minggu (9/8) sekitar pukul 22.00 Wita saat melakukan Patroli rutin. 

Pada saat di perjalanan sekitar Pulau Tibi, tiba-tiba ada badai yang menimpa speedboat sehingga mengalami kecelakaan.

"Dari kejadian tersebut, 3 personel berhasil selamat. Satu meninggal dunia. Sementara 2 personel lainnya hingga kini masih dalam pencarian SAR gabungan. Langkah-langkah kita yakni berkoordinasi dengan Basarnas, TNI AL untuk melakukan pencarian mulai hari Minggu kemarin,” urainya.

Ada 28 unit kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian. Kendala cuaca buruk menjadi hambatan dalam proses pencarian korban hilang.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X