Belajar Tatap Muka Jangan Dipaksakan

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 21:27 WIB
MONITORING KE SEKOLAH: Kepala BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi (tengah) saat lakukan monitoring di SMPN 7 dan SMAN 1 Tanjung Selor, untuk memastikan sekolah memenuhi protokol kesehatan jika dilakukan belajar tatap muka. 
MONITORING KE SEKOLAH: Kepala BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi (tengah) saat lakukan monitoring di SMPN 7 dan SMAN 1 Tanjung Selor, untuk memastikan sekolah memenuhi protokol kesehatan jika dilakukan belajar tatap muka. 

TANJUNG SELOR – Kesiapan untuk pelaksanaan adaptasi kebiasan baru (AKB) di sejumlah sekolah di Tanjung Selor, Bulungan, dimonitoring Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (11/8). 

Bahkan, Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi memimpin langsung monitoring tersebut ke tiga sekolah, yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 7 dan SMAN 1 Tanjung Selor. Pentingnya monitoring, untuk memastikan kesiapan sekolah ketika akan menerapkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. 

“Persoalan penanganan Covid-19 adalah tugas kita semua, secara bersama-sama,” kata Andi. Menurut Andi, dari tiga sekolah yang dipantau, seluruhnya belum cukup siap untuk memulai pembelajaran secara tatap muka antara guru dan siswanya. Apabila sekolah belum benar-benar siap, metode belajar secara tatap muka diimbau tidak dipaksakan. 

SMAN 1 Tanjung Selor, yang sudah mendapatkan surat rekomendasi dari Satuan Tugas Penanganan Percepatan Covid -19 dan pemerintah. Adanya surat tersebut, selanjutnya sekolah akan koordinasikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Komite Sekolah dan upaya sosialiasi kepada orang tua. 

Menurut Kepala SMAN 1 Tanjung Selor Sunjono, belajar secara tatap muka tidak seperti dulu. Sekolah belum mengizinkan secara penuh pelajar untuk hadir. Bisa juga dengan membagikan 50 persen pelajar yang hadir. 

“Sekolah menyiapkan sesuai dengan standar protokol kesehatan,” ucap Sunjono, kemarin (11/8). Sesuai standar protokol kesehatan yang dimaksud, seluruh pelajar harus mengenakan masker mulai dari rumah. Termasuk sekolah menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun, mengecek suhu tubuh menggunakan thermo gun dan dalam ruangan kelas jaraknya diatur. 

“Sekolah melarang bentuk kegiatan yang bersifat berkerumun, kantin ditiadakan dan kegiatan ekstrakurikuler tidak kita aktifkan,” tutur Sunjono. Saat ini, jumlah rombongan belajar (Rombel) SMAN 1 Tanjung Selor sebanyak 24 ruangan. Apabila diterapkan 50 persen pelajar yang belajar, maka akan dilakukan secara bergantian. 

Sementara, Kepala BPBD Bulungan Ali Fatokah menegaskan, soal standar operasional prosedur yang dipersiapkan pihak sekolah dengan mengecek suhu tubuh, dan proses belajarnya harus menggunakan masker serta jaga jarak. “Kita tunggu sembari berkoordinasi dengan teman-teman kabupaten dan kota,” ujarnya. 

Dikatakan Fatokah, proses pendidikan memang tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tapi berkaitan dengan SOP penanganan Covid -19, BPBD harus terlibat di dalamnya. (*/mts/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X