Ribuan Data Pemilih Bermasalah

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 21:38 WIB
PROSES COKLIT: Penyelenggara Pilkada saat mendatangi rumah warga untuk dilakukan Coklit, beberapa waktu lalu.
PROSES COKLIT: Penyelenggara Pilkada saat mendatangi rumah warga untuk dilakukan Coklit, beberapa waktu lalu.

TANJUNG SELOR - Data pemilih di Bulungan sedikit terkendala dalam proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit). Informasinya, masih ada ribuan data yang belum sinkron dengan dokumen A1-KWK. 

Ribuan data yang diketahui belum sinkron itu, disebabkan banyak faktor. Salah satunya adalah temuan dari Bawaslu di lapangan. 

Ketua Bawaslu Bulungan Ahmad saat dikonfirmasi mengatakan, data pemilih yang bermasalah kurang lebih 1.189 orang. Data tersebut bermasalah setelah Bawaslu Bulungan menerima laporan dari pengawas di tingkat bawah atau tingkat desa. 

“Temuan kita sampai saat ini, akan kita tindaklanjuti lagi ke Bawaslu RI dan berkoordinasi dengan KPU Bulungan,” bebernya. Adanya temuan itu, juga akibat permintaan dari Bawaslu RI untuk mengawasi dan mencari tahu mengenai data yang tidak sinkron dengan dokumen A1-KWK. 

“Kenapa banyak datanya yang tidak sinkron ditemukan? Itu permintaan dari Bawaslu RI. Data yang ditemukan di lapangan langsung diteruskan ke Bawaslu RI," kata dia. 

Ia mengatakan, terdapat 13 provinsi dengan jumlah 77.000 data penduduk yang tidak memenuhi syarat. Dan juga tidak sinkron dengan dokumen A1-KWK. Data yang dikeluarkan dalam DP4 dan A1-KWK banyak yang belum valid sehingga muncul temuan seperti itu. 

“Macam-macam yang kita temukan. Ada data yang tidak memenuhi syarat dan ada juga data yang tidak masuk A1- KWK. Ada juga yang sudah berumur 17 tahun, namun tidak ada data yang masuk. Ada juga ditemukan pemilih yang sudah meninggal dunia dan datanya muncul kembali,” sebut dia. 

Ia memaparkan, jika data pemikih tidak ada di dokumen A1-KWK, maka dipastikan berada di dalam data Daftar Pemilih Khusus (DPK). Namun yang terjadi saat ini adalah data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan data yang dipegang oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) banyak yang bermasalah.

“Sebagai contoh lainnya, A1-KWK dasar melakukan Coklit. Pada saat Coklit, ditemukan sebelumnya warga memilih, namun di  A1-KWK tidak masuk datanya," jelasnya.

Saat ini, Bawaslu Bulungan juga telah melakukan koordinasi dengan KPU Bulungan untuk menuntaskan adanya data yang tidak sinkron dan bermasalah. Sejauh ini koordinasi terus berjalan. Bahkan persoalan data pemilih telah ditindaklanjuti oleh KPU Bulungan.

“Di Bulungan koordinasi kita bagus. Dan ditindaklanjut. Saat ini memang masih coklit. Apalagi belum masuk tahapan perbaikan. Jadi masih ada kesempatan. Kita akan lihat diakhir coklit 13 Agustus 2020 ini. Kalau melihat potensinya cukup besar untuk persoalan data pemilih ini,” ungkapnya. 

Ketua KPU Bulungan Lili Suryani membenarkan, adanya temuan dari Bawaslu dalam tahapan Coklit. Namun begitu, KPU Bulungan masih akan melakukan koordinasi dengan Bawaslu mengenai hal itu. 

“Jadi temuan itu kita dapatkan dari laporan Bawaslu Bulungan," ungkapnya.

KPU Bulungan, lanjut dia, bersurat ke Bawaslu Bulungan untuk meminta detail dari temuan tersebut. Seperti data lengkap yang bersangkutan, alamat lengkap dan sebagainya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X