Berharap Dapat Bangun Aksesibilitas

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 19:33 WIB
PEREKONOMIAN: Edisi Respons Kaltara kali ini membahas perekonomian pada masa memasuki AKB, kemarin (12/8).
PEREKONOMIAN: Edisi Respons Kaltara kali ini membahas perekonomian pada masa memasuki AKB, kemarin (12/8).

TANJUNG SELOR – Perekonomian di Kaltara mulai kembali menggeliat, pada masa adaptasi kehidupan baru (AKB). Termasuk perekomonian di lintas batas negara. 

Dikatakan Kepala Bappeda-Litbang Kaltara Risdianto, dua kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, yakni Malinau dan Nunukan. Khusus wilayah perbatasan, ketergantungan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat cukup tinggi. 

“ Hal itu dapat dilihat dari disparitas dan aksesibilitas yang ada di wilayah perbatasan. Sehingga, pemenuhan banyak dipenuhi oleh negara tetangga,” jelas Risdianto, Rabu (12/8) kemarin. 

Berharap, ke depan dapat membangun aksesibilitas tersebut. Agar, kebutuhan pokok masyarakat bisa dipenuhi. Karena hal ini menyangkut stok dan konsumsi masyarakat. 

Wilayah perbatasan memiliki panjang 1.038 kilometer. Bahkan, sudah dibangun jalan kurang lebih 962 kilometer. Baik jalan pararel maupun akses pendekat. 

“Ini dilakukan agar mendistribusikan logistik bahan pokok ke wilayah perbatasan,” ujarnya. Bahkan, Pemprov Kalara juga lakukan kerjasama Sosial Ekonomi Indonesia-Malaysia (Sosek Malindo). Sebagai pemenuhan transaksi ekonomi yang dilakukan, dengan keuntungan dan seimbang antar negara.

“Kita sempat mendengar adanya penutupan daerah perbatasan. Tapi melalui Sosek Malindo, kita minta dibuka kembali pintu ekonomi perbatasan,” tutur Risdianto. Pada kesempatan yang sama, Kepala Disperindagkop-UKM Kaltara Hartono mengatakan, untuk mengurangi disparitas di perbatasan, upaya yang dilakukan salah satunya kembali menyalurkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang di wilayah perbatasan. 

“Memang kerjasama membuahkan hasil dan berjalan dengan baik. Selain Sosek Malindo, SOA barang berpengaruh dalam perekonomian di wilayah perbatasan,” terangnya. 

Adanya SOA wilayah perbatasan sangat terbantu dan jalur darat banyak yang sudah terbuka. Sehingga, pengiriman ke perbatasan menjadi mudah. “Itu salah satu perkembangan yang terjadi selama Kaltara terbentuk. Apalagi di masa AKB seperti saat ini,” ungkapnya.

Di lain pihak, Kepala BPS Kaltara Eko Marsoro menuturkan, perekonomian Kaltara tumbuh dengan baik. Berbeda dengan daerah lain di masa pandemi, perekonomian Kaltara tumbuh positif. “Pertumbuhan ekonomi di Kaltara kondisi normal tumbuh diangka 6 persen sampai 7 persen. Sementara daerah lain ada yang tumbuh negatif. Ini membuktikan di Kaltara, perekonomiannya cukup baik. Utamanya di wilayah perbatasan,” singkatnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X