TANJUNG SELOR - Pelaku kejahatan dengan berbagai modus bukan hanya menyasar barang berbentuk material. Kasus pencurian daya listrik juga dilaporkan kerap terjadi.
Alhasil, si pencuri dengan leluasa menikmati listrik secara cuma-cuma alias gratis. Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN (persero) Rayon Tanjung Selor mengakui, saat ini kasus pencurian daya listrik masih sering terjadi. Hanya saja beberapa bulan terakhir kasus tersebut cenderung mengalami penurunan yang berkisar empat sampai lima kasus dalam satu bulan.
"Saat ini masih ada beberapa kasus pencurian daya listrik. Per bulan sekitar 4 hingga 5 kali di wilayah Tanjung Selor. Alhamdulillah trennya mulai menurun dibandingkan dengan tahun lalu," ungkap Manager PT PLN Rayon Tanjung Selor Zendy Kurnia Widardo, Kamis (13/8).
Pencurian daya listrik dilakukan pelaku dengan berbagai macam cara. Biasanya potensi pencurian daya listrik terjadi ketika membangun rumah atau bangunan baru. Oleh PLN, biasanya diendus berdasarkan pemakaian yang tidak wajar di sistem. “Kemudian kita menyisir lokasi,” ujarnya.
Pencurian daya listrik diakuinya membuat rugi negara ratusan juta rupiah. "Sejak awal tahun 2020 hingga saat ini sedikitnya 40 kasus pencurian daya listrik," ungkapnya.
Untuk meminimalisir angka pencurian daya listrik, pihaknya sudah membentuk tim khusus yang bertujuan memantau sistem dan menyisir ke lapangan. (*/mts/mua)
