TANJUNG SELOR – Bakal calon Ibrahim Ali-Hendrik telah memastikan diri maju pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung (KTT), periode 2021-2024. Setelah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tana Tidung, kemarin (4/9).
Pasangan tersebut menjadi yang pertama mendaftar ke KPU. Dengan didukung tiga partai politik (Parpol), yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Golongan Karya (Golkar). Usai mendaftar di KPU, pasangan yang memiliki jargon BERSIH (Bersama Ibrahim Hendrik) itu melaksanakan deklarasi. Berlokasi di depan Sekretariat Pemenangan, Baloy Perjuangan di Jalan Perintis, Tideng Pale.
Pendukung, simpatisan dan sejumlah kader partai politik (Parpol) yang mendukung turut meramaikan deklarasi tersebut. Dalam orasi politiknya, Ibrahim Ali-Hendrik begitu bersemangat. Dengan meneriakkan seruan Siapa Kita...? BERSIH...Siapa Kita..? Ibrahim-Hendrik... Salam Perubahan...Menang...Menang..Menang.
Menurut Ibrahim, cita-cita pembentukan Tana Tidung tentu ditujukan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat, tanpa terkecuali. Lalu, saat ini apakah cita-cita itu sudah tercapai?
“Bagaimana kualitas SDM kita saat ini. Sudahkah kita mampu bersaing dan memegang peranan di Tana Tidung. Apakah masih ada saudara-saudara kita yang belum bisa merasakan jalan yang bagus, air bersih, listrik, jaringan telekomunikasi dan lainnya,” tanya Ibrahim saat orasi tersebut.
Lanjut Ibrahim, tentu semua punya jawaban dalam hati masing-masing. Jawaban itu adalah sebagian alasan untuk menyuarakan perubahan. Ketika bicara tentang perubahan untuk mewujudkan Tana Tidung lebih baik, maka birokrasi pemerintahan harus lebih profesional, jujur dan bertanggungjawab.
Masyarakat harus dilibatkan dalam proses-proses kebijakan, diberdayakan setiap proses di wilayahnya. “Tak boleh lagi ada pembangunan yang tidak tepat sasaran. Petani, nelayan, peternak, pengusaha, pedagang dan wiraswasta harus didukung dan dibina agar sukses,” ungkap Ibrahim.
Begitu pula terhadap seni budaya dan pariwisata. Di zaman teknologi saat ini, anak muda adalah kunci lestarinya budaya dan terkenalnya pariwisata. Pemimpin harus membuka ruang partisipasi bagi setiap orang. Termasuk anak muda, untuk kritis dan peduli pada lingkungan sekitarnya. Sehingga, tugas-tugas pelayanan publik dari pemerintah daerah dapat berjalan maksimal.
Pembangunan infrastruktur harus didasarkan pada fungsi dan kemanfaatan. Sehingga tercipta rasa keadilan dan mampu mendorong sektor-sektor produktif lainnya. “Sungguh, kami hanya ingin mewakafkan diri kami, untuk kepentingan masyarakat Tana Tidung. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang banyak,” kata Ibrahim.
“Kami menyadari bahwa membawa Tana Tidung menjadi lebih baik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, partisipasi seluruh masyarakat sangatlah penting. Untuk mengingatkan kami, agar tetap konsisten dan tidak lelah melayani masyarakat,” harapnya. (adv/uno2)