TARAKAN – Dibangunnya Stasiun Pengisian Bulk LPG (SPBE) di Tarakan, menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kelangkaan tabung gas LPG dan penjualannya yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Pembangunan SPBE tidak lama lagi rampung dan telah masuk tahap finishing. “Saat ini SPBE memang dalam proses finishing,” ujar Sales Branch Manager Rayon V Kaltim-Kaltara, M. Abdillah Rorke, Selasa (8/9).
Menurutnya, pembangunannya memang tinggal tahap akhir. Hanya saja karena pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), sehingga pengecekkan tahap akhir terkendala dan sedikit agak butuh waktu. Karena saat ini pihaknya banyak berkoordinasi menggunakan zoom atau perangkat video konferensi lainnya.
Dengan kehadiran SPBE nantinya, menurut Abdillah, suplai poin LPG 3 kilogram khususnya di Tarakan akan disuplai dari SPBE tersebut dan diperkirakannya bisa mencukupi. Selain Tarakan, SPBE juga nantinya akan mensuplai untuk Nunukan.
“Jadi SPBE ini akan mengkafer untuk Tarakan dan Nunukan,” ungkapnya.
Untuk kapasitasnya, dibeberkan Abdillah, mampu menampung hingga 450 ribu metrik ton atau bisa mengisi hingga 20 ribu tabung per hari. Namun untuk realisasinya, diperkirakan tidak akan sebesar itu, Karena tergantung kebutuhan harian di Tarakan dan Nunukan.
Menurut Abdillah, selama ini pengiriman tabung LPG 3 kilogram melalui jalur laut hanya Tarakan dan Nunukan. Sehingga SPBE memang diperuntukkan menggantikan pola suplai di dua daerah tersebut yang terkadang menemui kendala. Diharapkan dengan beroperasinya SPBE nanti, tidak ada halangan lagi.
Pihaknya berupaya untuk mengoperasikan SPBE tersebut pada akhir tahun ini. Termasuk akan melatih karyawan yang mengoperasikan SPBE.
“InsyaAllah akhir tahun akan kita kejar opersional SPBE. Nah, untuk SDM (sumber daya manusia) sekarang kita akan memasuki latihan SDM-nya. Lalu setelah itu tetap ada pengecekkan akhir dari kita,” tuturnya. (mrs/uno)