Tak Tepat Sebut Klaster Dinkes, Agus: Kami Memang Memiliki Risiko Besar

- Sabtu, 19 September 2020 | 17:14 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG SELOR - Dinas Kesehatan Kalimantan Utara (Kaltara) menyatakan tidak tepat jika instansi itu disebut sebagai klaster baru penyebaran Covid-19. Pasca tiga orang pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19. 

Pasalnya, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kaltara sekaligus Juru Bicara Gugus/Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara Agust Suwandy menyatakan riwayat penularan ketiga pegawai tersebut berbeda-beda. 

"Sebenarnya tidak cocok disebut klaster Dinkes. Karena sepertinya riwayat penularan mereka berbeda-beda. Biasanya kalau kami menyebut klaster, memang ditemukan secara bersama-sama dalam satu waktu dengan riwayat yang juga sama," tutur Agust Suwandy melalui pesan singkat di WhatsApp, Jumat (18/9) malam.  

Atas 3 orang staf Dinas Kesehatan yang positif, tambahnya, diduga berasal dari penularan dari keluarga lain. "Ada yang pulang dari Samarinda dan ada yang kemungkinan dari kegiatan pelayanan," imbuhnya. 

Dari penemuan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Dinas Kesehatan tersebut, kata Agust, sebagian besar staf sudah menjalani swab, termasuk keluarga mereka. 

"Sebagian sudah keluar hasil swab negatif. Yang lainnya masih proses," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat dilakukan skrining rapid test di Dinas Kesehatan, beberapa staf reaktif dan dilanjutkan dites swab. "Ketemu 3 yang swab positif," ujarnya. 

Ia menegaskan, kejadian ini perlu dimaklumi bersama-sama bahwa tenaga kesehatan termasuk di Dinas Kesehatan memiliki resiko yang besar karena bertugas melayani masyarakat. 

"Termasuk kami di Dinkes Provinsi tiap hari ada pelayanan rapid test, pengantaran sampel, pembagian logistik, dan lain-lain," ujarnya. 

Melihat perkembangan kasus konfirmasi positif di Kaltara yang cenderung lebih meningkat telah disikapi oleh Tim Satgas dengan berbagai cara. 

"Tim Satgas sudah mulai bergerak untuk penertiban protokol kesehatan. Beberapa daerah juga sudah menetapkan peraturan bupati/walikota tentang sanksi untuk pelanggar protokol kesehatan," ujarnya. 

"Yang masih sulit adalah mengendalikan pelaku perjalanan, karena transportasi sudah semakin terbuka luas. Sementara banyak peningkatan kasus dari pelaku perjalanan," imbuhnya. 

Kemarin, jumlah kasus konfirmasi positif di Kaltara secara komulatif telah mencapai 485 orang, telah sembuh 415 orang, dan masih dirawat 67 orang dengan rincian 12 orang di Tarakan, 48 orang di Bulungan, 4 orang di Malinau, 2 orang di Nunukan, dan 1 orang di Tana Tidung. (*/mts/mua) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X