TANJUNG SELOR - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara belum mengetahui adanya kebijakan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), terkait hotel yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Bahkan, menurut Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Agust Suwandy, sampai saat ini belum menerima informasi terkait kebijakan dari Kemenpar. Kemungkinan kebijakan itu berlaku untuk daerah yang rawan atau masuk zona merah.
“Kalau memang ada kebijakan itu, kemungkinan berlaku untuk daerah yang sudah sangat rawan. Seperti Jakarta, sebab di sana justru sangat mengkhawatirkan,” terang Agust, kemarin (20/9).
Kebijakan tersebut juga tidak lantas bisa diterapkan di Kaltara. Pasalnya, Kaltara masih memiliki fasilitas karantina maupun isolasi yang memadai. Baik itu yang difasilitasi oleh pemerintah daerah, maupun yang disediakan dari masyarakat ataupun pihak swasta yang ada di Kaltara.
“Di rumah sakit saja masih memadai. Apalagi di tempat-tempat lain, seperti di Balai Diklat,” terangnya.
Bahkan, pemerintah daerah masih mampu menyediakan fasilitas karantina dan isolasi tanpa menggunakan hotel. Sampai saat ini pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih dilaksanakan terkait isolasi mandiri.
“Kita masih laksanakan kebijakan dan pedoman dari Kemenkes. Kami mencoba melaksanakannya sesuai pedoman,” kata dia. Jika tanpa gejala, lanjut dia, dilakukan isolasi mandiri dan mendapatkan pengawasan dari keluarga serta layanan kesehatan terdekat.
Sebaliknya, jika ada gejala maka langsung dibawa ke rumah sakit yang menjadi rujukan. “Kami belum menerima regulasi dari Pemerintah Pusat terkait penggunaan hotel untuk penanganan Covid-19,” ujarnya.
Mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Kaltara, saat ini mencapai 489 orang. Terjadi penambahan satu orang yang terkonfirmasi positif di Tarakan, berinisial . SW (55) laki-laki merupakan pelaku perjalanan dari Kuningan dan Surabaya. (fai/uno)
Total kasus : 489 Kasus
- Sembuh : 421 Orang
- Meninggal dunia : 3 Orang
- Dirawat : 65 Orang
