TARAKAN -Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berkode 181 dinyatakan meninggal dunia, Jumat (25/9). Pasien berjenis kelamin laki-laki yang merupakan pelaku perjalanan dari Kota Samarinda itu, kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti memiliki riwayat penyakit penyerta.
“Ada keluhan pasien saat dirawat di RSUD Tarakan. Keluhannya batuk, pilek dan sesak nafas yang memburuk dan meninggal juga di RSUD Tarakan,” kata dr Devi, kemarin (25/9).
Pasien berinisial SI (56) sempat dirawat selama 7 hari di RSUD Tarakan. Hingga pukul 14.00 Wita kemarin, Tim Satgas Covid-19 masih melakukan persiapan untuk melakukan pemakaman pasien. “Sebelumnya belum ada info kalau kondisi pasien ini memburuk. Saya masih kumpulkan informasinya dulu. Karena saya baru tahu kalau ada yang meninggal,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Devi, total ada 66 orang yang dirawat dan dipantau di RSUD Tarakan. Pasien yang dirawat di RSUKT, rata-rata tidak memiliki riwayat penyakit. Sementara di RSUD Tarakan menerima pasien terkonfirmasi Covid-19 yang memilik gejala penyakit.
“Sebenarnya kita pilah-pilah. Karena ada yang diisolasi mandiri di rumah. Biasanya kalau dinyatakan positif, hari pertama langsung kita lakukan pemeriksaan. Karena kita takutkan terjadinya happy hypoxia. Orang tidak ada gejala, tidak tahunya meninggal,” ungkapnya.
Diketahui, ada 6 tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga, jumlah komulatif kasus terkonfirmasi sebanyak 242 orang. Sedang pasien sembuh bertambah 1 orang dan totalnya sudah mencapai 176 orang.
Dokter Spesialis Radiologi RSUD Tarakan, Andi Rizal mengatakan, pasien berinisial SI tersebut meninggal dunia pada pukul 08.00 Wita, kemarin (25/9). Dirawat sejak 13 September lalu. Adapun riwayat penyakitnya, ditemukan infeksi pneumonia atau infeksi radang paru-paru.
“Dia memang dipasang ventilator sejak lima hari kemarin. Sekarang masih ada lima yang dirawat di RSUD. Kondisinya masih stabil,” singkatnya. (*/sas/mua)
