TANJUNG SELOR - Kelanjutan pembangunan megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan memasuki babak baru.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, usai kunjungan Staf Kepresidenan ke lokasi titik pembangunan PLTA baru-baru ini, kemudian ditindaklanjuti dalam rapat di pusat membahas kelanjutan rencananya investasi tersebut.
“Mereka akan melakukan pengawalan persiapan untuk beberapa titik yang akan diledakkan,” ungkapnya, Rabu (23/9) lalu.
Namun dalam upaya pengiriman bahan peledak masih terkendala izin khusus dari aparat berwenang, sebab jumlahnya cukup banyak.
“Kendalanya di situ. Jadi harus ada izin khusus dan saat ini masih berproses," sebutnya.
“Ditambah lagi kondisi Covid-19 saat ini. Oleh sebab itu harus ada persiapan yang matang dan baik. Semoga Oktober sudah bisa dilakukan langkah awal pembangunan,” imbuhnya.
Irianto juga mengatakan, dalam pembangunan PLTA, PT Kayan Hydro Energy (KHE) tidak bekerja sendirian. Investor tersebut akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PLN Persero dan instansi terkait dari pusat.
Hal itulah menurutnya, yang mendorong Staf Kepresidenan datang meninjau lokasi untuk mengecek dan mengetahui ketersediaan dan kebutuhan lahan.
“Itu juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana PT KHE melakukan penyediaan lahan dan berkoordinasi dengan Pemkab Bulungan. Sehingga diharapkan Oktober ini, Menteri PUPR sudah menerbitkan Izin Konstruksi Bendungan," jelasnya. (fai/mua)