Sabu Cair Jadi Modus Baru

- Sabtu, 26 September 2020 | 21:33 WIB
PEMUSNAHAN SABU CAIR: Sabu cair dilarutkan dalam air dan disaksikan aparat penegak hukum di terminal lama Bandara Juwata Tarakan, Kamis (24/9).
PEMUSNAHAN SABU CAIR: Sabu cair dilarutkan dalam air dan disaksikan aparat penegak hukum di terminal lama Bandara Juwata Tarakan, Kamis (24/9).

TARAKAN – Temuan narkotika jenis sabu cair yang diamankan pada 27 Juli lalu telah dimusnahkan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara. Pemusnahan kali ini dilakukan di terminal lama Bandara Juwata Tarakan, kemarin (24/9).

Dari pantauan media ini, pemusnahan kali ini tampak berbeda. Pasalnya, sabu yang dicairkan dilarutkan ke dalam air. Dengan disaksikan oleh aparat penegak hukum serta penasehat hukum dua terdakwa. Setelah itu, sabu cair dilarutkan ke dalam kloset kamar mandi. 

Adapun barang bukti yang dimusnahkan seberat 2.895.96 gram dari total keseluruhan 3.095.96 gram. Sisanya 200 gram digunakan sebagai bahan di persidangan dan pemeriksaan laboratorium. 

Kepala BNNP Kaltara Henry Parlinggoman Simanjuntak menyatakan, pemusnahan dilakukan agar tidak ada prasangka buruk barang bukti dari pihak yang berkontribusi melakukan peredaran narkotika. Ia mengaku, pemusnahan dilakukan di area bandara, karena hanya mengapresiasi kinerja petugas Aviation Security (Avsec) bandara. 

“Beruntung kita punya aparat yang siap melakukan pencegahan peredaran narkotika,” katanya.

Sabu yang dicairkan untuk mengelabuhi petugas yang ada di bandara agar tidak ketahuan. Para pelaku juga meyakini, jika sabu cair lolos dari Tarakan, maka sabu tetap akan dibeli. 

“Bahkan pelaku mengakui bahwa air tersebut tidak berbahaya dan langsung diminum. Berani mempertaruhkan nyawa,” tuturnya. Ia menegaskan, barang haram yang ada di dalam botol tersebut berupa sabu yang dicairkan. Bukan merupakan produk baru dari sabu cair. Alasannya untuk meloloskan sabu melalui jalur bandara. 

Lebih lanjut, kata Henry, modus penyelundupan sabu yang dicairkan tersebut sebagai modus baru di Kaltara. Ia meyakinkan akan terus berupaya menekan laju permintaan narkoba. Pasalnya, jika permintaan tinggi, maka suplai narkoba juga akan meningkat. 

“Sebenarnya sabu ini sudah langsung bisa dipakai dengan menggunakan bong. Tidak perlu harus dikristalkan dulu. Kan yang dibutuhkan, asap dari zat itu,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Bandara Juwata Tarakan, Agus Priyanto berencana akan mengundang Direktur Keamanan Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada 1 Oktober mendatang. Tujuannya untuk memberikan penghargaan kepada tiga orang petugas Avsec yang berperan dalam pencegahan narkotika. 

“Selain itu ada pembekalan juga kepada personel avsec. Prestasi yang lakukan perlu mendapatkan reward. Semua personel avsec harus punya sertifikat,” singkatnya. (*/sas/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X