TARAKAN – Terhitung sejak 25 September hingga 1 Oktober 2020, semua aktivitas di Pengadilan Negeri (PN) Tarakan sementara dihentikan. Ini dikarenakan, satu orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di PN Tarakan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ada satu orang yang dinyatakan positif. Semua aktivitas termasuk pelayanan dan persidangan dihentikan untuk sementara,” kata Humas Pengadilan Negeri Tarakan, Melcky Johny Ottoh (26/9).
ASN berinisial DA dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 sejak 24 September lalu. Sehari sebelumnya pasien juga sudah dirawat di rumah sakit milik Pemkot Tarakan. Menurut Melcky, salah satu rekan kerjanya tersebut sempat mengalami sakit. Saat dilakukan rapid test dua pekan lalu, DA dinyatakan reaktif.
“Saat di swab dinyatakan positif. Sebelumnya ada 4 orang dinyatakan reaktif saat rapid test. Setelah di swab, DA yang positif. Tapi masih ada lagi satu orang yang belum keluar hasilnya,” ujarnya.
Pada 24 September lalu, tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan sudah melakukan pelacakan di rumah pasien positif. Sementara bagi ASN lain di pengadilan juga sudah dilakukan uji swab.
“Saya sudah di-tracing termasuk Pak Ketua Pengadilan. Semua satu kantor di-rapid. Pokoknya yang berhubungan dengan DA yang di-tracking saat bekerja. Baik yang di ruangan maupun yang di sekitarnya,” jelasnya.
Ia memastikan, DA sebelumnya tidak melakukan perjalanan keluar daerah. Sementara, DA juga tidak mengalami gejala penyakit penyerta. Saat ini penyebab terpaparnya DA belum diketahui oleh pengadilan.
“Saya tanya juga dia seperti biasa saja. Masih bisa makan. Sekarang sudah di RSUKT,” tuturnya.
Hingga kemarin, tim satgas sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kantor PN Tarakan.
"Semua bekerja dari rumah dulu. Untuk semua persidangan pidana maupun perdata dihentikan sementara,” pungkasnya. (*/sas/mua)
