Longsor Dipicu Hujan Berintensitas 130 MM

- Selasa, 29 September 2020 | 19:46 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan memprediksi, dalam tiga hari ke depan, Kota Tarakan akan diguyur hujan lebat. Selain itu, guyuran hujan juga akan terjadi di beberapa wilayah di Kaltara.

Prakirawan BMKG Tarakan, William Sinaga memprediksi daerah seperti Malinau, Krayan, dan Lumbis juga berpeluang diguyur hujan lebat. “Untuk hari ini (kemarin, Red), hampir merata yaitu Nunukan, Tarakan dan Tanjung Selor,” katanya, Senin (28/9). 

Selasa (29/9), diprediksi hujan sedang berpotensi mengguyur Kota Tarakan dan beberapa daerah di Kaltara. Kemudian besok (30/9), diprediksi hujan lebat. Maka dari itu, masyarakat diminta agar lebih waspada. Terutama bagi masyarakat yang bermukim di bawah bukit, sebab berpotensi timbulnya longsor. 

“Karena di Kaltara ada belokan angin jadi kelembaban tinggi dan potensi terjadinya hujan lebat tiga hari ke depan masih ada,” ungkapnya. Saat ini arah angin di Kaltara, berasal dari Selatan dengan kecepatan 10 knot per jam. Kecepatan angin bisa lebih kencang lagi apabila hujan turun. 

"Biasanya angin kencang akan terjadi sebelum hujan turun dan adanya pergerakan awan. Untuk tiga hari ke depan nantinya diprediksi hujan turun disertai angin kencang, kilat dan petir,” ungkapnya. 

Ditambahkan, akibat cuaca ekstrim yang akan melanda Kaltara, tinggi gelombang di perairan bakal mencapai 1 meter. Dengan arah angin dari Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 5 sampai 15 knot. 

“Kalau untuk besok (hari ini, Red) tinggi gelombang diprediksi dari 0,1 hingga 0,5 meter. Jadi ada penurunan,” tuturnya. 

Musibah tanah longsor di Tarakan pada Senin dini hari (28/9), terjadi setelah Tarakan diguyur hujan. BMKG Tarakan mencatat, intensitas curah hujan ketika itu mencapai 130 milimeter yang masuk kagetori lebat. “Berdasarkan pengukuran, itu 130 milimeter. Itu kategori sangat lebat. Malamnya hujan lebatnya hampir dua jam. Jadi itu menyebabkan terjadinya genangan air tadi,” bebernya. 

Sebenarnya BMKG sudah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui grup WhatsApp maupun di Instagram. Wiliam mengakui, hujan seperti itu jarang terjadi di Tarakan, karena Tarakan merupakan wilayah non musim dan pola aquatorial. 

“Hujan kalau untuk harian itu memang jarang terjadi tapi pernah. Karena kita termasuk wilayah non musim dan pola equatorial. Kita punya hujan sepanjang tahun bervariasi,” ungkapnya. (*/sas/mrs/mua) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X