TARAKAN – Warga yang berada di lokasi musibah masih lakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa tanah longsoran. Bahkan, terhadap korban bencana tersebut pun sudah mendapat perhatian dengan disalurkannya kebutuhan pokok.
Bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan setidaknya mampu meringankan beban korban bencana longsor, termasuk kejadian kebakaran. Dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, Akhmadi Burhan, bantuan terpusat hanya di BPBD untuk seluruh sumbangan. Karena wali kota tidak menginginkan perkumpulan massa. Baik itu penarikan sumbangan dipinggir jalan, yang bisa berdampak penyebaran Covid-19.
“Kami juga tidak melarang, jika nantinya ada masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan sendiri kepada korban. Hanya saja, kami menjalankan instruksi dari kepala daerah terkait pendirian posko bantuan,” ungkap Akhmadi, kemarin (30/9).
Akhmadi menegaskan, hingga saat ini tidak ada korban yang mendapat perawatan di rumah sakit. Data 66 kepala keluarga (KK) yang terdampak masih dilakukan penghitungan. Ia menduga, masih ada korban yang belum melaporkan dampak dari bencana tersebut.
“Nanti akan kita informasikan kembali jika ada perubahan data di lapangan. Sampai hari ini (kemarin, Red) masih melakukan pendataan,” tuturnya.
Di lain pihak, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Tarakan, Kajat Prasetyo menyatakan, data terjadi penambahan menjadi 77 KK dan 8 fasilitas umum yang terdampak longsor. Namun, hal tersebut masih melakukan pemantauan dan verifikasi terhadap korban-korban lain yang belum didata.
“Ada beberapa titik yang kita lakukan pembersihan dan pemotongan pohon. Termasuk pemasangan terpal,” ungkapnya.
Koordinasi dengan pihak kelurahan pun dilakukan, termasuk BPBD Kaltara dan Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB). “Kita pun koordinasi dengan RT 10 Kelurahan Juata Permai, terkait masyarakat yang tidak terkena bencana tapi terdampak. Ada 5 rumah. Untuk jalan di Kelurahan Juata Permai sudah bisa diakses,” imbuhnya.
Terpisah, salah seorang keluarga korban, Setiadi mengaku, rumah keluarganya akan direnovasi oleh Pemkot Tarakan dan Komando Resor Militer (Korem) 092 Maharajalila. Meski masih dalam keadaan berduka, atas meninggalnya keluarga terdekatnya, ia merasa terbantu. “Kami bersyukur atas bantuan pemerintah sebagai pihak yang berduka,” singkatnya. (*/sas/uno)